Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2021, 10:21 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Berbagai menu khas lebaran menggunakan daging sapi sebagai bahan bakunya. Sebut saja rendang, semur, atau menu lainnya.

Namun, daging sapi sering sekali diolah menjadi menu yang tinggi lemak dan kolesterol.

Jika ingin tubuh tetap sehat setelah momen lebaran, Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi dari RS Pondok Indah-Puri Indah, dr Ida Gunawan, MS, SpGK (K) memberikan sejumlah tips mengolah daging agar tetap sehat dan baik dikonsumsi oleh tubuh.

1. Pilih daging rendah lemak

Daging sapi memiliki banyak sekali gajih dan lemak.

Kandungan lemak pada daging akan semakin tinggi jika kita mengolahnya menjadi menu masakan tinggi lemak.

Oleh karena itu, sejak awal usahakan memilih daging sapi rendah lemak untuk mengurangi kadar lemaknya.

"Carilah yang lean, yang lemaknya sedikit, dagingnya lenih banyak. Biasanya has dalam," kata Ida melalui pesan suara kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: 5 Menu Masakan Lebaran Selain Opor Ayam

2. Pilih menu sehat

Daging sapi pada dasarnya sudah tinggi lemak. Maka, hindari mengolahnya dengan lemak berlebih.

Misalnya, kita bisa mengolahnya menjadi sup daging sapi dan tidak menambahkan lagi minyak ke dalamnya.

Menu lainnya busa seperti steak atau dipanggang dengan bumbu-bumbu favorit. Tapi, lagi-lagi, ingat untuk tidak menambahkan minyak.

"Cukup di-grill, rambahkan bumbu-bumbu dapur," tuturnya.

Jika ingin mengolahnya menjadi menu seperti sate, usahakan mengganti bumbunya, misalnya menjadi bumbu kecap atau bumbu rempah, untuk mengurangi kandungan lemak yang ada pada bumbu kacang.

3. Kurangi penggunaan santan

Daging sapi juga bisa diolah menggunakan bumbu kuning dengan banyak jenis rempah, seperti kunyit, bawang merah dan putih, cabai, dan lainnya.

Jika ingin mencoba menu ini, Ida menyarankan untuk menggunakan santan seminimal mungkin.

Gunakan santan encer dan hindari penggunaan santan kental.

Santan adalah sumber lemak jenuh. Kita dianjurkan untuk membatasi konsumsinya kurang dari 7 persen total kalori.

Misalnya dalam menu sayur lodeh, buat kuahnya dengan santan encer dan ambil hanya sekitar 5-10 sendok makan kuah bersantannya.

Konsumsi makanan tinggi santan secara berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung.

Baca juga: Sering Mengasup Santan Tingkatkan Kolesterol?

4. Menyiasati cara konsumsi

Jika memang konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol sulit dihindari, maka cobalah menyiasati cara kita mengonsumsinya.

Menu seperti rendang, misalnya, pasti memiliki banyak sekali bumbu yang terbuat dari santan.

Jadi, ketika mengonsumsinya, cobalah menyingkirkan bumbu tambahannya.

"Santan tersebut dipinggirkan, yang diambil hanyalah daging sapi yang sudah meresap bumbu rendangnya. Bumbu rendangnya sendiri jangan ditambahkan lagi, cukup hanya dagingnya saja," papar Ida.

Ilustasi rendang. SHUTTERSTOCK/Yunan Yusmanto Ilustasi rendang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com