Beberapa faktor risiko lain yang dapat menyebabkan keguguran seperti:
Risiko keguguran naik drastis ketika seorang wanita menginjak usia 35 tahun. Di antara usia 35-40 tahun, risiko keguguran meningkat dua kali lipat dari 20 persen menjadi 40 persen.
Seseorang yang pernah mengalami keguguran sebelumnya, terutama jika sudah dua kali atau lebih, maka akan lebih berisiko mengalami keguguran di masa depan.
Terpapar substansi berbahaya juga dapat meningkatkan risiko keguguran. Substansi yang dimaksud termasuk rokok dan alkohol, obat-obatan ilegal, hingga racun lingkungan.
Baca juga: Salah Pakai Kondom Bisa Sebabkan Kehamilan, Ini 5 Tandanya
Rasa sakit fisik akibat keguguran hanyalah satu sisi.
Menerima kejadian keguguran adalah tahap lainnya yang mesti dilalui, termasuk menerima bahwa impian untuk memiliki buah hati harus tertunda. Kondisi ini bisa menimbulkan trauma.
Jika mengalami komplikasi keguguran, baik fisik maupun emosional, segera hubungi dokter.
Para dokter mungkin dapat membantu memberikan dukungan serta solusi yang tepat untuk melalui masa berat tersebut.
Dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat penting. Ingatlah bahwa kebanyakan orang yang mengalami keguguran masih punya kesempatan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan cukup bulan di waktu berikutnya.
Baca juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Atta Halilintar Ingatkan agar Tetap Happy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.