Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2021, 10:40 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melindungi kulit secara ekstra memang diperlukan. Apalagi, ketika kita keluar rumah, maka mau tidak mau kita akan terpapar sinar UVA dan UVB, yang dapat menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit.

Ini semua bisa dicegah dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya ber-SPF (Sun Protection Filter).

"SPF menggambarkan berapa lama tabir surya akan melindungi kita dari paparan sinar UVB yang membakar," kata dr. Carolyn Jacob dari Chicago Cosmetic Surgery and Dermatology, Amerika Serikat.

"Angka SPF menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan kulit untuk memerah akibat UVB dibandingkan tanpa tabir surya."

Waktu spesifik yang dibutuhkan kulit untuk terbakar berbeda-beda pada setiap orang, jadi SPF tidak boleh disalah-artikan sebagai berapa lama kita dapat bertahan di bawah sinar matahari setelah mengaplikasikannya.

Lalu, apakah menggunakan tabir surya dengan tingkatan SPF yang tinggi dapat melindungi lebih baik dibanding yang lebih rendah?

Nyatanya lebih besar tidak selalu lebih baik, terutama jika menyangkut tingkat SPF tabir surya kita.

"SPF 100 pada tabir surya tidak otomatis menggandakan perlindungan SPF 50," ujar dr. Jacob.

Menurut situs web American Cancer Society, tabir surya SPF 15 menyaring sekitar 93 persen sinar UVB, sementara tabir surya SPF 30 menyaring sekitar 97 persen, tabir surya SPF 50 sekitar 98 persen, dan SPF 100 sekitar 99 persen.

Ini berarti, perlindungan hanya berubah satu atau dua persen saja.

Baca juga: Inilah Arti SPF dan PA pada Tabir Surya Anda

Perlu diketahui bahwa SPF 15 dinilai hanya untuk menghentikan sengatan matahari, bukan kanker kulit atau penuaan.

Untuk itu, dr. Jacob merekomendasikan kita untuk menggunakan tabir surya dengan minimal SPF 30.

Selain itu, daripada sibuk mempermasalahkan tingkatan SPF yang tinggi dan rendah, ada baiknya kita lebih fokus pada bahan terbaik yang harus terkandung dalam tabir surya kita.

Dr. Jacob menyarankan pemakaian tabir surya yang mengandung seng oksida dan titanium dioksida, karena produk ini melindungi secara fisik.

Untuk kulit yang cerah, sebaiknya menggunakan seng oksida untuk melindungi sel-sel kulit dari DNA yang bermutasi akibat sinar UVA dan UVB.

Lalu, pengaplikasian tabir surya pun harus diperhatikan agar tidak terlalu tipis. Selain itu, nantinya perlu untuk mengaplikasikan ulang ke kulit kita setiap 90 menit sekali atau setelah kita berkeringat.

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Pakai Tabir Surya yang Tepat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com