Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ayu Ting Ting, Ini Sebabnya Beberapa Orang Takut Kucing

Kompas.com, 19 Juni 2021, 21:09 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini, penyanyi dangdut Ayu Ting Ting mengakui kalau dirinya takut terhadap kucing atau yang dikenal sebagai Ailurofobia sejak masih kecil.

Melalui akun YouTube miliknya yakni Qiss You TV, Ayu menceritakan ketakutannya itu saat berbincang-bincang dengan pelawak Denny Cagur.

Namun, anehnya, Ayu mengungkapkan kalau ketakutannya terhadap kucing ini tidak memiliki alasan yang pasti. Bahkan, dia tidak pernah mendapat pengalaman buruk dengan kucing seperti dicakar atau lainnya.

"Gue enggak pernah dicakar, enggak pernah diapa-apain juga, tapi gue takut. Geli aja gue lihatnya berbulu," katanya.

Saat Denny bertanya apakah ada orangtuanya yang takut pada kucing, Ayu menjawab ayahnya, "bapak gue takut kucing."

Meski kucing kerap dipandang sebagai hewan berbulu yang lucu, nyatanya Ayu bukanlah satu-satunya orang yang takut kucing.

Lantas, mengapa seseorang bisa mengalami fobia atau ketakutan terhadap kucing?

Adapun fobia terhadap kucing disebut ailurophobia.

Dilansir dari Verywell Mind, penyebab takut kucing biasanya didasari dua alasan, yakni takut akan bahaya fisik yang mungkin ditimbulkannya dan mengasosiasikan kucing dengan kekuatan gaib. Berikut ulasannya.

Bahaya Fisik

Meskipun banyak orang yang suka memeluk kucing, namun hewan ini secara alami adalah predator.

Kucing rumahan sekalipun memiliki naluri dasar yang sama dengan singa, harimau, macan kumbang, dan kucing besar lainnya.

Pada umumnya, orang-orang yang pernah digigit atau dicakar oleh kucing di masa lalu berisiko lebih tinggi mengalami fobia kucing.

Beberapa orang mungkin hanya takut pada kucing asing yang mereka temui di luar ruangan atau takut pada kucing jantan yang dianggap lebih mengancam daripada kucing betina.

Namun, sebagian lainnya takut pada semua kucing dan bahkan anak kucing karena pernah menyaksikan atau secara pribadi mengalami peristiwa negatif dengan salah satunya.

Baca juga: Tak Perlu Disiksa, Ini 9 Cara Ampuh Usir Kucing

Mengasosiasikan dengan kekuatan gaib

Sepanjang sejarah, kucing secara bergantian dihormati dan dicerca karena dugaan kekuatan gaib.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau