Tak hanya pada kita, kucing juga kerap menggosokkan kepalanya ke barang-barang di rumah kita, seperti sofa, meja, atau pintu.
Borns-Weil menjelaskan, hal itu dilakukan kucing untuk mengklaim objek dengan menandai dengan aroma tubuhnya.
Kucing memiliki kelenjar aroma yang terletak di pipi, dahi, dagu, dan pangkal ekor. Menggosokannya ke manusia, kucing lain, atau benda adalah cara menandai tanpa tindakan teritorial, seperti spraying atau menyemprotkan air seni.
Tak seperti spraying, kebiasaan kucing menggosokkan kepalanya ke kita atau benda di rumah kita adalah perilaku yang ramah dan menenangkan.
Faktanya, feromon kucing sintetis dimanfaatkan sebagau terapi untuk membantu menenangkan kucing yang cemas. Feromon kucing sintetis itu berasal dari feromon yang ditemukan di kelenjar aroma milik kucing.
Namun, penandaan aroma tidak bertahan selamanya sehingga kucing akan sering kembali dan melakukan penandaan kembali.
Baca juga: 12 Tanda Kucing Bahagia dengan Pemiliknya
Kucing juga bisa saja menggosokkan kepalanya setelah kita membelai atau menggaruk kepalanya. Itu adalah sebuah respons yang mengandung pesan bahwa kucing menyukai perlakuan tersebut.
Banyak orang tidak menyadari bahwa kucing lebih suka digaruk dan dibelai di kepalanya atau sekitar telinga dan sebetulnya kurang suka dibelai di punggung atau tubuh samping.
Jadi, menggosokkan kepala ke tubuh kita juga bisa merupakan sinyal bahwa kucing ingin dibelai di area yang diinginkannya.
Baca juga: Penjelasan Ilmiah Mengapa Kucing Suka Dagunya Dielus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.