KOMPAS.com – “Kakak bisa nonton konser, kok aku tidak?” atau “Aku ingin jadi anak tunggal saja!”
Dua kalimat di atas biasanya dilontarkan anak saat kesal dan bertengkar dengan saudaranya sendiri.
Saudara kandung memang bisa menjadi teman terdekat anak, namun menemukan anak yang tidak pernah bertengkar dengan saudaranya sendiri itu hampir tidak mungkin.
Setiap adik-kakak pasti pernah bertengkar, dan itu normal.
Banyak hal yang menyebabkan saudara kandung bertengkar, seperti sifat dan umur yang berbeda, komplain tentang hak yang berbeda, atau berebut memakai kamar mandi atau potongan terakhir sebuah kue.
Memang, pertengkaran dan persaingan antar-saudara kandung merupakan bagian dari pertumbuhan anak. Namun jika terlalu sering, orangtua bisa stres.
Untuk itu, orangtua harus bisa membantu anak dengan meminimalisir pertengkaran dan membuat anak-anak menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Berikut ini, ada deretan akar permasalahan pertengkaran saudara dan apa yang harus dilakukan orangtua.
Baca juga: Pertengkaran Kakak dan Adik Tak Selalu Negatif
Saat anak betengkar dengan saudara kandung sendiri, yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah mencari akar permasalahannya.
Anak memang terkadang tidak rasional, apalagi anak kecil. Hal itulah yang membuat masalah kecil bisa membuat anak-anak bertengkar hebat dengan saudaranya sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.