KOMPAS.com – Penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work life balance).
Sebab, hanya dengan menyeimbangkan keduanya, hidup akan berjalan lancar dan bahagia. Sebaliknya, jika tidak bisa maka akan membuat hidup berantakan.
Bahkan, menurut sebuah studi yang diterbitkan di BMC Public Health, orang yang tidak memiliki keseimbangan, dua kali lebih mungkin memiliki kondisi kesehatan yang buruk.
Baca juga: Menjaga Work Life Balance dan Terus Belajar, Kunci Sukses Berkarier
Namun, karena dunia terus bergerak dalam tempo yang cepat, menyeimbangkan keduanya bukanlah perkara yang mudah.
Saking sulitnya, terkadang jadwal pekerjaan mulai merusak hubungan kita dengan orang-orang terdekat, termasuk pasangan.
Nah, ada baiknya kita mencermati tujuh tanda kondisi pekerjaan yang mulai merusak hubunganmu.
Kita mendapati pasangan mengalihkan pandangan, atau bahkan menghindar dengan sengaja. Namun, kita tetap mengabaikan dan tidak mengatasi masalah.
Saat kondisi ini terjadi, jelas terlihat bahwa kita tidak jujur, dan ingin menghindari kenyataan yang terjadi di tengah hubungan kita.
Jika kita mulai menghindari kegiatan yang biasanya kita lakukan dengan pasangan, maka itu bakal menjadi tekanan buruk yang berdampak negatif pada hubungan.
Baca juga: Waktu Habis Cuma untuk Kerja? Ini 7 Tips Ciptakan Work-Life Balance
Ketika pasangan telah memberi kita ultimatum, atau mulai mengungkapkan kekhawatiran, maka itu adalah indikator yang jelas bahwa dia membutuhkan lebih banyak waktu.
Biasanya, seseorang tidak akan mengancam untuk mengakhiri suatu hubungan, kecuali jika rasa lelahnya telah memuncak, dan tidak dapat ditangani lagi.
Jika kita benar-benar tidak memiliki apa pun untuk dibicarakan dengan pasangan selain pekerjaan, ini juga pertanda buruk.
Jika kita kesulitan memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi, tanpa sadar kita mulai membicarakan kolega dan proyek kantor, di rumah.
Jika kita membawa pulang stres ke rumah, maka kita cenderung lebih mudah tersinggung dan akhirnya melampiaskannya pada pasangan.
Padahal, kantor dan pasangan kita sama sekali tidak berhubungan. Karena itu, kita harus menemukan cara untuk mendetoksifikasi stres, agar asmara tidak menjadi korban.
Setelah melewati hari yang sangat sibuk di tempat kerja, kemungkinan besar kita hanya memiliki sedikit energi yang tersisa.
Baca juga: LinkedIn: Work Life Balance Kunci Kepuasan Bekerja
Keadaan akan kian parah jika kita bekerja di lingkungan negatif di mana bos tidak memperlakukan kita dengan baik, dan rekan kerja menjadi toxic people.
Perilaku kita pun berubah menjadi negatif dan menyebalkan. Seiring waktu berjalan, hal ini akan menjadi bagian dari perilaku rutin dalam keseharian.
Jika kita mulai merasa hal ini yang terjadi, maka itu sama sekali bukan pertanda baik.
Kesibukan dengan pekerjaan setelah kita tiba di rumah, bahkan di akhir pekan, membuat kita kehilangan aktivitas sosial yang normal, termasuk dengan pasangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.