Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Makna Efikasi Vaksin yang Kerap Disebut Para Ahli

Kompas.com - 16/07/2021, 13:54 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya ada enam jenis vaksin Covid-19 yang kini tersedia di Indonesia. Setiap jenis sama efektifnya dalam menangkal infeksi virus namun memiliki kadar efikasi yang berbeda-beda.

Istilah efikasi belakangan semakin sering didengar, apalagi jika kita sedang mencari informasi vaksin terbaru yang tiba di Indonesia. Efikasi menjadi salah satu indikator yang dipakai oleh para ahli dalam menjelaskan mekanisme merk vaksin tertentu. 

Misalnya saja, efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen, Moderna mencapai 94,1 persen dan Pfizer mencapai 95 persen.

Namun, uraian ini bisa begitu membingungkan bagi masyarakat umum yang tidak memahami berbagai istilah keilmuan ini.

Sebaiknya, kita memahami istilah ini untuk memperbaiki pemahaman kita untuk meningkatkan pegetahuan dalam menangani Covid-19. 

Baca juga: Kenali, 6 Jenis Vaksin Covid-19 yang Dipakai di Indonesia

Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan efikasi vaksin?

Dikutip dari akun Instagram WHO Indonesia, @whoindonesia, tingkat efikasi menandakan seberapa baik vaksin itu mencegah timbulnya penyakit pada orang yang sudah divaksinasi di dalam uji klinis.

"Jika efikasi suatu vaksin adalah 95 persen, artinya risiko orang-orang yang divaksinasi di dalam uji klinis mengalami Covid-19 95 persen lebih rendah dibandingkan peserta di kelompok kontrol yang tidak divaksinasi" demikian isi unggahan akun centang biru tersebut.

Sebagai perbandingan, dalam kelompok placebo, 100 dari 5.000 relawan terkena infeksi Covid-19. Sedangkan kelompok yang divaksinasi, hanya lima dari 5.000 sukarelawan yang terkena Covid-19.

Hal ini yang mendasari efikasi vaksin dinyatakan 95 persen karena risiko virus jauh lebih rendah.

Meski demikian, besaran efikasi bisa berbeda-beda di beberapa wilayah karena berbagai faktor.

Baca juga: Vaksin Moderna akan Segera Dipakai, Ketahui Efek Sampingnya

Suasana vaksinasi Covid-19 bagi pelajar yang digelar di SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/7/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi memulai vaksinasi Covid-19 terhadap para pelajar di Jawa Barat, dengan menargetkan 1.000 sampai 2.000 siswa yang divaksin per harinya.KOMPAS.com/AGIE PERMADI Suasana vaksinasi Covid-19 bagi pelajar yang digelar di SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/7/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi memulai vaksinasi Covid-19 terhadap para pelajar di Jawa Barat, dengan menargetkan 1.000 sampai 2.000 siswa yang divaksin per harinya.

Faktor tersebut antara lain karakteristik subjek uji, kondisi kesehatan atau latar belakang sukarelawan yang diuji, dan tingkat penularan penyakit di wilayah setempat.

Apa Perbedaan Efikasi Vaksin dan Efektivitasnya?

Tingkat efikasi vaksin didapatkan dari uji klinis yang dilakukan peneliti saat proses produksi. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kelaikan sebelum digunakan secara masif.

Namun, besaran efikasi tidak menentukan efektivitas vaksin tertentu dibandingkan dengan yang lainnya. Jangan berpatok pada angka efikasi yang tertera untuk memilih jenis vaksin tertentu.

Baca juga: 5 Informasi Vaksin Covid-19 yang Tak Berdasar, Awas Termakan Hoaks!

Vaksin terbaik adalah yang tersedia saat ini dan segera bisa didapatkan oleh masyarakat.

Seperti dimuat di Kompas.com pada (22/02/2021), efikasi  dan efektivitas vaksin sebenarnya sama-sama menakar tingkat penyakit orang yang divaksinasi dan orang yang tidak divaksinasi, mengutip dari laman resmi Immunisation Advisory Centre. 

Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang perlu untuk dipahami.

Tingkat kemanjuran atau efikasi vaksin diukur di tahap uji klinis terkontrol. Sementara ity, efektivitas vaksin diukur setelah vaksin diberikan izin penggunaan dan digunakan oleh masyarakat luas.

Jadi, pengukuran dilakukan pada kondisi riil di lapangan dari berbagai kasus yang berbeda. Kedua perhitungan tersebut sama-sama penting digunakan untuk mengidentifikasi banyaknya orang yang terlindungi vaksin.

Baca juga: Segera, 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer-BioNTech untuk Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com