Jika sulit menyadarinya, berikut tanda-tanda anak memasuki usia pra-remaja:
Baca juga: 7 Tanda Anak Remaja Sedang Mencari Jati Diri
Lantas, bagaimana cara menangani anak pra-remaja dan sifat kasar mereka?
Berikut jawabannya.
Tanyakan apa masalah mereka
Ada alasan mengapa anak bersikap kasar, dan biasanya, hal ini disebabkan karena ada sesuatu yang mengganggunya.
Dengan bertanya, kita terlihat lebih peduli. Dengarkanlah masalah mereka secara seksama tanpa sanggahan.
Berikan pertanyaan yang dapat membuat kita lebih memahami apa yang anak rasakan dan apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah mereka.
Alih-alih langsung memberi solusi, ada baiknya kita tetap menjaga komunikasi. Hal ini penting, mengingat anak sudah bertambah dewasa.
Tanyakan apa yang anak butuhkan dari kita untuk membantu memecahkan masalah mereka.
Manawarkan untuk melakukan apa yang diinginkan anak menjadi tanda bahwa kita menghormati mereka.
Memang sulit, namun masa pra-remaja adalah masa di mana orangtua perlu membebaskan anak perlahan.
Ingat, penting bagi pra-remaja untuk mendapatkan kepercayaan dan penghargaan berupa kebebasan dan kepercayaan dari kita.
Baca juga: 5 Tips Jadi Orangtua Keren di Mata Anak Remaja
Jangan diambil hati
Menangani anak usia pra-remaja tidak semudah yang dikatakan. Perilaku kasar anak akan terus terlihat dari waktu ke waktu. Saat itu terjadi, penting bagi orangtua untuk tidak bereaksi dan tersinggung.
Meski anak mengatakan bahwa kita membosankan dan tidakmenyetujui aturan di rumah, kita tidak boleh marah.
Memang sulit, namun menahan diri dapat mengajarkan anak bagaimana seharusnya kita bereaksi. Kita juga tidak perlu merasa terganggu pada kata-kata anak.