Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Makanan Berjamur, dan Risiko Jika Menyantapnya

Kompas.com, 12 Agustus 2021, 22:00 WIB
Intan Pitaloka,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa makanan memang dibuat untuk berjamur dan aman -tentu saja, aman dikonsumsi.

Namun, perlu diingat bahwa jamur yang ada pada makanan basi tentu berbeda.

“Jika kita berbicara tentang jamur, ada dua jenis, yaitu yang ada di udara yang mungkin menyebar dari lingkungan ke makanan, atau hanya karena usia produk atau penyimpanan yang buruk.”

Demikian penjelasan Lillian Craggs-Dino, seorang ahli diet terdaftar, yang dikutip oleh laman Health.clevelandclinic.org.

Baca juga: Tak Sengaja Makan Makanan Berjamur, Berbahayakah?

Jamur yang tidak baik tumbuh pada berbagai macam makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran, roti, daging makan siang, selai, saus dan bumbu.

Jamur juga dapat tumbuh pada produk susu seperti yogurt dan keju. “Jamur yang tidak baik ini adalah jamur mikroskopis,” kata dia.

“Dan, yang kita lihat tumbuh pada hal-hal seperti buah-buahan, sayuran dan jeli adalah spora,” sambung dia.

Spora di udara menyebar di lingkungan, mencari tempat pendaratan yang dapat ditempati. Setelah spora menemukan inang makanan yang cocok, mereka mulai tumbuh.

Tanda-tanda jamur yaitu bintik-bintik putih, bercak berwarna yang tidak biasa, makanan yang lebih lembut dari biasanya, atau berbau tidak sedap.

Sayangnya, tidak ada cara untuk mengetahui secara langsung apakah jamur itu aman atau berbahaya.

“Kita tidak tahu jamur apa yang sebenarnya kita makan,” kata Lillian.

“Beberapa jamur sebenarnya bisa sangat beracun bagi manusia, bahkan juga dapat menyebabkan reaksi alergi dan masalah pernapasan,” sambung dia.

Lilian menambahkan, beberapa jamur juga dapat membuat zat berbahaya, termasuk aflatoksin, yang bisa sangat beracun.

“Itu sangat berbahaya bagi kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian,” sebut dia.

Tak semua harus dibuang

Meskipun memotong makanan pada bagian yang berjamur terlihat seperti solusi yang mudah, namun zat berbahaya lainnya kemungkinan masih bisa tertinggal.

“Semakin banyak uap air pada produk makanan, tidak hanya akan terdapat jamur, tetapi juga bakteri,” kata Lillian.

“Kita tidak hanya memakan jamur, tetapi juga memakan bakteri,” kata dia.

Baca juga: Ketahui, 7 Manfaat Jamur untuk Kesehatan

Bakteri dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang serius seperti listeria, yang biasanya tumbuh pada daging dan keju, bahkan jika kita letakkan di lemari es.

Selain itu, jika kita memiliki stoberi dalam satu wadah, dan beberapa stoberi tersebut berjamur, dan yang lain terlihat tidak, bukan berarti kita dapat mencuci dan memakannya.

“Buah memiliki banyak kelembapan dan jamur ini juga bisa menjadi sarang bakteri,” kata Lillian.

"Buang bungkusnya karena sporanya mengudara, dan kemungkinan besar seluruh bungkusnya terkontaminasi meskipun kita tidak melihat pertumbuhannya pada semua buah."

Selain itu, Lillian mengatakan, ada makanan tertentu benar-benar harus dibuang jika berjamur.

Misalnya, sayuran dan buah-buahan lunak, seperti mentimun, tomat, dan buah persik. Lalu, daging, yogurt, selai dan jeli, atau pun sisa makanan dari kemarin.

Kemudian, untuk makanan yang berjamur dan masih bisa dimakan adalah makanan yang berkadar air lebih rendah.

Misalnya, keju keras seperti cheddar, atau sayuran keras seperti kubis, paprika, dan wortel.

Dalam kasus semacam ini, Lillian menyarankan kita memotong setidaknya 2,5 centimeter dari sekitar tempat berjamur.

Hal itu menurut dia harus dilakukan demi sebanyak mungkin membuang bagian yang terkena spora dan kontaminan.

Kemudian, untuk buah, Lillian mengatakan, sebenarnya jamur tidak ada pada buah, jadi sepertinya tidak terlalu berbahaya karena kita tidak memakan jamurnya.

Namun, jika buah pisang berbau tidak sedap, ada baiknya untuk tetap membuangnya.

Apa yang terjadi jika kita menyantap makanan berjamur?

Jika kita tidak sengaja memakan makanan yang terdapat jamur, jangan panik.

"Pastikan saja kita tidak memiliki gejala apa pun selama sisa hari. Kemungkinan besar, kita akan baik-baik saja,” kata Lillian.

Baca juga: Bukan Hanya Enoki, Ini Jenis Jamur yang Bisa Dimakan

Namun, karena ada ketidakpastian apakah jamur yang kita makan menghasilkan racun, perhatikan lebih jelas apa yang kita rasakan.

Jika tiba-tiba mengalami gejala seperti sesak napas, mual, suhu tinggi atau diare, kita perlu untuk ke dokter.

“Reaksi alergi bisa tertunda atau bisa langsung terjadi. Itu tergantung pada jenis jamurnya,” kata Lillian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau