Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2021, 18:54 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com – Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep walking (tidur sambil berjalan) terkadang dialami oleh remaja.

Sayangnya, gangguan itu sering tidak disadari, baik oleh anak, maupun orangtuanya, dan mengira kalau mereka hanya sulit tidur biasa.

Namun, sebaiknya orangtua harus lebih memperhatikan pola dan masalah tidur anak remaja terlebih di masa pandemi.

Temuan studi terbaru menyebut, remaja dengan masalah tidur sebelum pandemi berptotensi mengalami kecemasan berlebih akan COVID-19.

Biasanya, remaja yang mengalami masalah tidur ini mengalami peningkatan tingkat kekhawatiran dan kecemasan, serta membutuhkan dukungan dari orang yang mereka cintai.

Menurut Medical Xpress, penelitian soal pola tidur dan kecemasan remaja ini sudah dilakukan oleh para peneliti dari University of the Sunshine Coast Australia sejak tiga tahun lalu.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Bikin Kesehatan Mental Lebih Baik

 

Karena mereka mengamatinya sebelum pandemi dimulai, para peneliti menemukan bahwa para remaja yang memiliki masalah tidur sebelum pandemi memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi tentang Covid-19.

Para remaja yang menjadi responden dipantau pola tidur serta kecemasannya. Lalu, para peneliti mempelajari bagaimana tidur, kurang tidur, atau tidak tidur sama sekali, dapat muncul dengan sendirinya dalam "integritas struktural materi putih" otak.

Sementara itu, menurut survei tahun 2014 yang melibatkan di mana lebih dari 1.000 remaja berusia antara 13 hingga 17 tahun, diketahui bahwa tingkat stres mereka lebih tinggi dari “batas sehat” selama tahun ajaran sekolah.

Kondisi itu mengakibatkan rasa kewalahan, stres, kurang tidur, dan melewatkan makan karena stres.

Namun, para remaja ini tidak merasa bahwa stres dapat membahayakan kesehatan mereka.

Baca juga: 6 Cara Membiarkan Remaja Mengendalikan Kehidupannya Sendiri

Kendati demikian, saat ditanya tentang bagaimana kurang tidur dapat mempengaruhi suasana hati mereka, 21 persen mengatakan bahwa saat mereka kurang tidur, mereka merasa lebih stres.

Karena stres meningkat, mereka pun makin kurang memperhatikan makan.

Apa yang ditunjukkan para peneliti itu adalah betapa pentingnya tidur bagi kesehatan mental. Remaja yang mengalami masalah tidur dan kehilangan waktu tidur di malam hari memiliki ketakutan lebih tinggi tentang "gangguan di masa depan.”

Memprioritaskan pola tidur yang konsisten pada remaja sangat diperlukan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com