Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2021, 19:35 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Lalu, pemrosesan protein juga menciptakan nitrogen di hati. Tingkat nitrogen yang tinggi membuat tubuh lebih sulit untuk memproses limbah dan racun, serta dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk memecah nutrisi.

3. Masalah untuk anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah

“Suplemen protein tidak diatur oleh Food and Drug Administration (FDA),” kata Schnee.

“Banyak produk tidak memberi label pada semua bahannya, jadi kita tidak tahu persis apa yang dikonsumsi anak kita. Banyak bubuk protein mengandung stimulan atau zat yang dapat mengganggu sistem pencernaan anak.”

Baca juga: Hati-hati, Kelebihan Protein Hewani Picu Penyakit Kardiovaskular

Apakah ada keadaan di mana protein tambahan dibutuhkan?

“Ada kasus khusus di mana seorang anak mungkin membutuhkan protein makanan tambahan. Namun, meskipun demikian, suplemen protein atau shake bukanlah pilihan terbaik,” kata Schnee.

Anak kita mungkin membutuhkan protein tambahan jika:

1. Berat badan kurang

Menawarkan protein shake atau suplemen mungkin tampak seperti perbaikan yang mudah, tetapi kita perlu berhati-hati.

“Kita tidak boleh memberikan minuman berprotein kepada anak-anak hanya karena mereka kekurangan berat badan,” kata Schnee.

"Jangan gunakan produk ini tanpa berkonsultasi dengan dokter anak. Lebih baik mendapat protein dari makanan utuh."

2. Pemilih dalam hal makanan

Apabila anak kita termasuk sebagai anak yang pemilih dalam hal makanan, seperti hanya ingin makan pizza saja dibanding makan daging.

Tentu artinya anak kita hanya mengkonsumsi lebih sedikit protein, tetapi mereka kemungkinan masih terpenuhi kebutuhan nutrisinya.

3. Vegan/Vegetarian

Anak-anak yang tidak makan daging seringkali memiliki kadar protein yang lebih rendah.

“Mereka mungkin membutuhkan 10-15 persen lebih banyak asupan protein untuk mendapatkan manfaat yang sama seperti pemakan daging,” kata Schnee.

Dia menyarankan untuk mengonsumsi selai kacang, tempe, kacang-kacangan, oatmeal dan sayuran tertentu, seperti kacang polong, brokoli dan bayam, sebagai sumber protein yang baik.

Baca juga: Tempe, Sumber Protein Terbaik di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com