Hasilnya, sebanyak 59 persen orang bisa memaafkan dan menerima diputuskan melalui chat jika hubungannya adalah hubungan kasual.
"Jika hubungannya dijalani lebih banyak secara virtual, mengakhiri hubungan melalui chat tidak terlalu salah," kata pelatih hubungan Claudia Cox.
"Sama halnya pada hubungan asmara yang kasual atau sporadis, di mana rasa cinta mungkin bisa muncul dan hilang begitu saja di hidup kita."
Cox menambahkan, memutuskan hubungan lewat teks juga memungkinkan jika kurang adanya ketertarikan terhadap satu sama lain dan minimnya investasi dalam hubungan.
Meski begitu, putus lewat chat juga bisa saja dilakukan oleh pasangan yang sudah menjalani hubungan selama bertahun-tahun jika itu memang hanya satu-satunya cara.
Ingatlah bahwa cara ini masih lebih baik daripada bertahan pada hubungan yang membuat kita tidak bahagia.
Baca juga: 14 Pilihan Kata-kata untuk Memutuskan Pacar lewat Chat
Memutuskan hubungan lewat chat memang sebaiknya dihindari. Namun, hal itu mungkin dilakukan atas pertimbangan lain, yakni dampaknya terhadap perasaan.
Jika kita adalah orang yang akan memutuskan hubungan, melakukannya lewat chat tentu sedikit lebih mudah.
Menurut terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Carolyn Cole, LCPC, LMFT, NCC, memutuskan hubungan cenderung menyebabkan rasa kecemasan. Kita mungkin akan khawatir pasangan kita sedih bahkan menangis saat kita memutuskan hubungan tersebut.
Mereka juga mungkin marah dan mencoba membicarakannya dengan kita.
Putus lewat chat bisa meminimalisasi semua itu.
Cara ini juga bisa dipandang sebagai sebuah "kebaikan" karena memungkinkan masing-masing pihak mengeluarkan emosinya secara pribadi, baik itu marah, sedih, maupun kaget.
Setelah situasi sudah lebih dingin, kita bisa mengikutinya dengan percakapan lewat telepon atau bertemu.
Memutuskan hubungan lewat chat juga dapat dipahami jika kita berada dalam hubungan toksik.
"Misalnya, jika berkomunikasi langsung dengan pasangan akan menempatkan kita dalam situasi berbahaya atau menyediakan ruang manipulatif baginya. Pada situasi itu, percakapan lewat teks cenderung lebih aman dan nyaman," kata terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Dr Racine Henry, PhD, LMFT kepada Bustle.
Baca juga: Jangan Ucapkan 7 Kalimat Ini Ketika Memutuskan Hubungan dengan Pacar