Produk khusus untuk area tersebut perlu diformulasikan khusus untuk kulit sensitif dan ringkih yang ada di sekitar vulva.
Kendati demikian, banyak produk kebersihan area kewanitaan yang mengandung bahan kimia atau wewangian yang dapat mengiritasi, atau pun memengaruhi keseimbangan pH vagina dan dapat menghasilkan bau amis.
Buat anak remaja untuk tetap menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun. Lalu, pastikan agar ana menggunakan panty liner, dan mengganti serta mencucinya secara rutin.
Kelembapan berlebih berbahaya bagi vagina. Sebab, dengan menjaganya tetap kering, anak dapat mengucapkan selamat tinggal pada penyakit yang diakibatkan jamur.
Jangan lupa untuk mengingatkan anak mengganti celana dalam minimal dua kali sehari demi menjaga area vagina tetap kering.
Meningkatnya infeksi akibat bakteri bisa diakibatkan rambut kemaluan yang terlalu lebat.
Sebab, meski rambut kemaluan memiliki fungsi sebagai “penjaga,” namun lebih baik untuk menjaganya agar tidak tumbuh terlalu panjang dan berlebihan.
Baca juga: Pahami Dulu Manfaat Rambut Kemaluan, Sebelum Mencukurnya
Sebagai orangtua, sudah seharusnya mengingatkan agar anak remaja putri memahami tentang pentingnya memelihara kesehatan organ reproduksinya.
Baik tampon, menstrual cup, maupun pembalut biasa akan bekerja dengan baik selama remaja mengalami menstruasi, asalkan diganti secara berkala.
Meskipun vagina dapat menjaga "diri sendiri", vulva tetap perlu dibersihkan.
Infeksi pada vulva terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Dan kini, penyebab utamanya adalah berkembang perubahan gaya hidup.
Baca juga: Waspadai Penggunaan Cairan Pembersih yang Berbahaya bagi Vagina
Namun, menjaga tetap bersih adalah obat terbaik untuk vulva.
Berikut beberapa infeksi vagina dan penyebabnya:
Bacterial Vaginosis
Infeksi ini terjadi karena adaya ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri berbahaya di vagina.