“Kita memang tidak bisa merencanakan kelahiran, namun kita bisa merencanakan masa depannya,” ujarnya.
Hanlie juga mengatakan pihak eksternal seperti bidan atau dokter yang membantu proses melahirkan seorang ibu dengan anak yang memiliki bibir sumbing, bisa membantu menjaga kesehatan mental ibu.
Dengan menenangkan dan mengatakan bahwa anak dengan bibir sumbing itu bisa dioperasi saat sudah berusia tiga bulan-misalnya.
“Dengan begitu, ibu pun akan lebih tenang dan akan menerima anaknya karena ia paham bahwa tidak ada yang salah dengan anak yang dilahirkannya,” kata Hanlie.
Selain itu, kita juga perlu mengedukasi anak yang memiliki saudara atau teman dengan bibir sumbing agar perundungan atau rasa malu tidak terjadi.
Menurut Hanlie, edukasi ini bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan rasa empati anak.
Misalnya, dengan mengatakan, “Coba lihat deh, kira-kira, ada nggak orang yang bisa merencanakan mereka ingin dilahirkan seperti apa atau dengan fisik seperti apa? Nah, teman atau saudaramu juga sama.”
Dan bagi anak dengan bibir sumbing yang dirundung, orangtua perlu mendukun moral atau meminta anak agar asertif.
“Katakan pada anak jika di-bully, dia harus asertif atau berani melawan,” ujar Hanlie.
Baca juga: Paparan Pestisida Berlebihan Bisa Sebabkan Bibir Sumbing
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.