Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Game Dapat Kembangkan Kemampuan Sosialisasi Anak, Benarkah?

Kompas.com - 13/09/2021, 13:36 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

Penelitian tersebut membuktikan bahwa ada lebih dari 70 persen anak dan remaja yang bermain video game dengan teman atau orang lain yang berada dalam komunitas yang sama secara rutin.

Memang, beberapa game terpopuler saat ini, seperti Minecraft dan Fortnite, mendorong adanya kerja sama di mana setiap anggota tim akan membantu satu sama lain dalam mengerjakan misi dan tugas.

Menurut penelitian, hal inilah yang mendorong anak untuk menolong satu sama lain dan membangun rasa empati di luar dunia game.

The Institute of Games juga mengatakan bahwa bermain daring akan menolong anak mengembangkan kemampuan kerjasama dan komunikasi interpersonal saat bekerja bersama para gamer lainnya.

Baca juga: Orangtua, Coba Sadari Sisi Positif Game Online untuk Anak, Apa Saja?

Dalam beberapa kasus, anak-anak akan mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan belajar bagaimana cara mengelola seuah kelompok karena terbiasa membantu rekan satu timnnya untuk mencapai tujuan mereka dalam game.

Anak-anak juga bisa belajar banyak tentang kolaborasi, mendengarkan secara aktif, dan membuat keputusan saat memainkan game favorit mereka bersama teman dan orang lain.

Selain itu, anak juga akan merasa terhubung bersama teman-teman mereka melalui game meski tak bisa ke luar rumah selama pandemi Covid-19.

Karena seperti yang diungkapkan Caroline Knorr dalam sebuah artikel di National Georgraphic, video game dapat membuat mereka bermain dan bersosialisasi dengan orang lain tanpa harus berada di satu gedung yang sama.

Bahkan sebelum pandemi, sudah ada beberapa anak dan remaja yang berpikir bahwa bermain game lebih aman dan lebih menjaga privasi mereka.

Selain itu, menurut artikel yang ditulis oleh Andrew Fishman dalam Psychology Today, anak dengan autisme dan anak yang menderita gangguan kecemasan akan merasa lebih mudah berinteraksi dengan orang-orang melalui game dibandingkan dengan orang di dunia nyata.

Tentu, game tidak bisa dijadikan pengganti interaksi dunia nyata. Namun, beberapa anak akan terbantu dan dapat belajar berkomunikasi dengan orang lain untuk membangun rasa kepercayaan dan kenyamanan.

Kendati demikian, orangtua tetap harus mengawasi seberapa banyak screen time anak per harinya dan menjaga anak saat berkomunikasi dengan orang asing di dunia maya agar tidak menimbulkan kejadian yang tak diinginkan.

Baca juga: Video Game Bisa Mengobati Depresi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com