Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 16:34 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Pizza umumnya digemari karena toppingnya yang mewah dengan berbagai daging, keju, maupun sosis. Akibatnya makanan asli Italia ini sering dianggap kurang sehat.

Meski demikian, banyak orang berimporvisasi dengan mengganti topping pizza memakai bahan-bahan yang sehat, seperti sayuran dan buah, tanpa menghilangkan kelezatannya.

Nah, bila kamu termasuk orang yang ingin menyantap pizza seperti itu, ada berita menarik. Untuk pertama kalinya di Indonesia, Pizza Marzano menawarkan menu pilihan nabati di semua gerai di seluruh Indonesia mulai 17 September hingga
14 November 2021.

Bermitra dengan perusahaan inovasi makanan yang membuat "daging" dari bahan nabati, OmniMeat, kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk menyesuaikan pesanan mereka dengan pilihan protein nabati.

Inovasi ini merupakan komitmen PT Map Boga Adiperkasa Tbk untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan serta memperluas pilihan yang mendukung gerakan flexitarian (pola diet semi-vegetarian).

Anthony Cottan, Presiden Direktur PT Map Boga Adiperkasa Tbk, mengatakan, “Kami memahami pentingnya mengurangi emisi karbon dan kita dapat memulai dari hal yang kecil, dengan menyediakan pilihan protein nabati pada salad, pizza, dan pasta kami."

"Cobalah untuk menjadi flexitarian dan berpartisipasi dalam gerakan ‘Green Monday’ (hari Senin tanpa daging) sebagai langkah awal untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.”

Pizza Marzano - Bolognese Pizza with OmniMeatMAP Pizza Marzano - Bolognese Pizza with OmniMeat
Perlu diketahui, mengurangi makan daging dianggap salah satu cara untuk hidup lebih berkelanjutan demi menjaga kelestarian lingkungan.

Menurut Food and Agriculture Organization, daging sapi merupakan penghasil terbesar emisi karbon paling intensif (18%) yang bahkan melebihi emisi seluruh kendaraan bermotor di dunia jika digabungkan.

Selain itu peternakan sapi juga mengurangi lahan hijau karena sebagian peternak membuka lahan hutan untuk dijadikan peternakan. Belum lagi soal kebutuhan air, di mana menurut perhitungan, untuk menghasilkan 500 gram daging sapi, diperlukan 7000 liter air.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com