Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2021, 20:36 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keinginan untuk melupakan mantan dan melanjutkan hidup bisa buyar jika si mantan terus-menerus mengganggu hidup kita. Perilaku mantan tersebut disebut juga dengan istilah hoovering.

Seperti namanya, hoovering adalah sebuah taktik toksik yang biasa dilakukan oleh seorang narsistik untuk kembali “menghisap” seseorang agar kembali ke kehidupan mereka, membuat korbannya kehilangan energi.

Psikoterapis Nicholas Moran menjelaskan, hoovering merupakan sebuah karakteristik dalam hubungan toksik yang menghalalkan berbagai cara untuk menarik seseorang kembali dan mengendalikannya, layaknya seorang nelayan yang sedang memancing atau seorang dalang dengan wayang.

Hoovering ini biasa dilakukan oleh seorang narsistik. Alasannya, saat seorang narsistik putus cinta, ada sebuah perasaan tak nyaman timbul dalam dirinya, membuat ia berusaha menjangkau kembali mantan pasangannya yang biasanya memiliki rasa empati tinggi.

Para narsistik ini melakukannya karena mereka tidak ingin merasakan sakit dan lebih memilih untuk melemparkannya pada orang lain.

Baca juga: Tindakan yang Dilakukan Orang Narsis untuk Menyudahi Hubungan

Bedakan cirinya

Kendati demikian, tidak semua mantan pacar yang ingin mengajak kita berkomunikasi itu hoovering. Mantan narsistik yang melakukan hoovering akan terlihat bahwa ia tengah melakukannya demi dirinya sendiri.

Lantas, apa saja ciri-ciri hoovering yang harus diwaspadai? Berikut beberapa di antaranya.

- Ghosting lalu tiba-tiba menghubungi 

Setelah tidak mendengar kabar mantan selama berbulan-bulan, ia mendadak mengirim pesan dan mengatakan kangen dan terus memikirkanmu.

Jika si mantan tidak tertarik untuk bertanggung jawab atas tindakan masa lalunya, maka pesan itu tidak dimotivasi oleh rasa peduli. Pesan itu hanya ia gunakan untuk menarik perhatian, bukan untuk menebus kesalahan.

Baca juga: Populer di Dunia Kencan, Apa itu Ghosting?

- Minta maaf berlebihan dan merayu kita bahwa ia telah berubah

Jika ia minta maaf berlebihan dan mengucapkan beberapa janji yang terkesan manis, waspadalah.

Permintaan maaf terbaik adalah perilaku yang benar-benar berubah dan dapat dibuktikan seiring berjalannya waktu, bukan sekadar di mulut saja.

Pikirkanlah apa yang benar-benar kamu mau dan berikan reaksi yang tepat padanya.

Ilustrasi putus cinta.FREEPIK/TIRACHARDZ Ilustrasi putus cinta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com