KOMPAS.com - Mungkin sudah banyak yang mengetahui bahwa paparan sinar matahari dapat berdampak buruk bagi kulit.
Coba saja keluar rumah beberapa menit, wajah pasti akan terlihat kusam karena paparan sinar matahari membuat kulit kehilangan kilaunya.
Kusamnya kulit sebenarnya dapat dicegah dengan produksi kolagen. Sayangnya, produksi kolagen alami akan melambat seiring bertambahnya usia, membuat kulit melemah dan menipis. Akibatnya, garis halus, kerutan, dan kusamnya kulit mulai terlihat.
Untuk itu, diperlukan faktor eksternal yang mampu mendukung produksi kolagen dan meningkatkan pertahanan kulit. Dan biasanya, nama retinol dalam berbagai produk kecantikan lah yang kerap disebut.
Memang, saat bicara soal mencegah penuaan dini, bahan aktif seperti retinol dan asam glikolat sangat bermanfaat.
Sebab, jika diaplikasikan dengan tepat, retinol akan mencegah kerutan dan garis tawa, mencerahkan kulit kusam, mengobati jerawat, mengecilkan pori-pori, dan memudarkan bintik hitam.
Jadi intinya, retinol memperluas dan mempercepat pengisian ulang sel, sehingga akan membuat kulit tampak lebih muda jika diaplikasikan secara rutin.
Sayangnya, retinol memiliki efek samping, seperti kulit kering, kemerahan, gatal, berjerawat, sensitif terhadap sinar matahari, dan banyak lagi.
Karena itulah, penggunaan bakuchiol alias alternatif retinol yang berbasis tanaman kaya vitamin A bisa menjadi pertimbangan.
Baca juga: Bakuchiol Dapat Menjadi Retinol Alami? Ini Penjelasannya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.