Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2021, 12:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

• Kurangnya pengalaman menyendiri

Beberapa orang mungkin tidak terbiasa sendirian karena mereka sudah terbiasa berada di sekitar orang lain.

Ketiadaan rangsangan sosial yang tiba-tiba dapat membuat mereka merasa terlepas atau terputus.

Baca juga: Mengapa Perempuan Lebih Butuh "Me Time"?

Pikiran dan perasaan yang menyedihkan

Dalam kasus lain, menyendiri dan fokus ke dalam bisa jadi sulit atau bahkan menyakitkan.

Orang mungkin menganggap introspeksi ini menyusahkan atau mendapati diri mereka terlibat dalam perenungan dan kekhawatiran.

Stigma sosial

Stigma tentang kesendirian juga dapat berperan dalam membentuk perasaan orang tentang kesendirian.

Bagi mereka yang telah terpapar pada sikap negatif terhadap kesendirian atau yang melihatnya sebagai bentuk perilaku antisosial atau penolakan sosial, kesendirian bisa tampak seperti bentuk hukuman yang menyakitkan.

Profesor pemasaran dan peneliti dari University of Maryland, Rebecca Ratner menemukan, orang sering menghindari melakukan hal-hal yang mereka sukai jika mereka harus melakukannya sendiri.

Hal ini biasanya terjadi jika aktivitas yang dilakukan dapat diamati oleh orang lain, seperti pergi makan malam atau nonton film sendiri.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa stigma tentang kesendirian sangat memengaruhi apakah orang berpikir mereka menikmati kegiatan tersebut.

"Ketika orang melakukan sesuatu sendirian, mereka menikmati diri mereka sendiri lebih dari yang mereka harapkan. Banyak orang melebih-lebihkan manfaat bersama orang lain," kata dia.

Penting juga untuk dicatat bahwa aspek kepribadian kita, serta preferensi pribadi kita dapat berperan dalam menentukan berapa banyak waktu sendirian yang dibutuhkan dan seberapa besar manfaatnya.

Baca juga: Kerjaan Beres Tanpa Harus Kehilangan “Me Time

Misalnya, orang-orang yang memiliki kepribadian ekstrovert cenderung merasa bersemangat oleh pengalaman sosial, jadi kesendirian mungkin lebih menantang bagi mereka.

Di sisi lain, introvert justru mendapatkan energi dari kesendirian.

Kendati demikian, jangan berpikir bahwa hanya karena kita seorang ekstrovert, kita tidak akan menikmati menghabiskan waktu sendirian.

Dalam sebuah penelitian, psikolog sosial Thuy-vy Thi Nguyen menemukan, introvert dan ekstrovert sebenarnya tidak berbeda dalam jumlah kenikmatan yang mereka peroleh dari kesendirian.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, introvert tidak menikmati kesendirian lebih dari ekstrovert.

"Temuan kami menunjukkan, individu yang tetap setia pada keyakinannya dapat melihat nilai dalam menghabiskan waktu dengan diri sendiri, terlepas dari kecenderungannya untuk bersosialisasi atau tidak aman di sekitar orang lain," demikian paparan para penulis.

Jadi, apa pun tipe kepribadian kita, ada saatnya kita bisa mendapatkan manfaat dari waktu berkualitas untuk diri sendiri.

Tanda-tanda butuh waktu sendiri

Tidak selalu mudah untuk mengenali tanda-tanda bahwa kita mungkin perlu waktu untuk menjauh dari orang lain.

Beberapa tanda yang harus diperhatikan antara lain:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com