Menurut penelitian tahun 2011 di jurnal Obesity, akibat sering begadang, seseorang juga cenderung mengonsumsi sekitar 248 kalori lebih banyak. Ini kemungkinan karena kita cenderung memprkatikkan gaya hidup tidak sehat ketika terjaga larut malam, termasuk menginginkan makanan yang tidak sehat.
Baca juga: 11 Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga
Menurut abstrak penelitian di 2014 di jurnal Sleep, salah satu risiko kesehatan akibat sering begadang adalah kecenderungan untuk sulit menjaga rutinitas olahraga. Hal itu ditemukan para peneliti dari partisipan penelitian.
Mereka yang terlibat dalam penelitian tersebut bukan melakukannya karena malas. Mereka adalah orang dewasa yang sangat aktif dengan rata-rata 83 menit aktivitas berat setiap minggu.
Namun, kebiasaan tidur larut membuat mereka lebih mungkin bangun terlambat dan rutinitas olahraganya terganggu.
Memang, sebagian besar ahli kebugaran setuju bahwa waktu terbaik untuk berolahraga bisa berbeda pada setiap orang.
Namun, bangun pagi dan menjadikan olahraga sebagai aktivitas pertama di pagi hari memberi banyak manfaat, termasuk memberi energi untuk beraktivitas dan lebih mungkin menjaga rutinitas olahraga.
Sementara menjadwalkan olahraga di sore atau malam hari cenderung lebih rentan terganggu oleh kesibukan harian.
Baca juga: Ternyata, Olahraga di Pagi Hari Baik untuk Otak
Sebuah studi tahun 2013 di Diabetes Care menemukan, bagi orang dengan diabetes tipe 2, memiliki waktu tidur lebih lama berkaitan dengan kontrol glikemik yang lebih buruk, bahkan setelah para peneliti mengontrol durasi tidur total.
Durasi tidur memang merupakan hal penting. Tapi, waktu kapan kita tidur juga tak kalah pentingnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.