KOMPAS.com - Jerawat bisa muncul di berbagai bagian tubuh kita, termasuk vagina. Kondisi ini bisa menyakitkan dan menganggu aktivitas sehari-hari, sekaligus memalukan untuk diakui.
Adanya benjolan kecil atau jerawat di area kewanitaan adalah hal yang sangat normal dan kerap dialami banyak orang. Namun kehadirannya tidak selalu menandakan hal yang berbahaya atau penyakit tertentu.
Christine Greves, ob-gyn di Winnie Palmer Hospital for Women and Babies di Orlando, Amerika Serikat mengatakan vagina, termasuk vulva, setiap orang berbeda termasuk tekstur dan tampilan seluruh areanya.
Karena itu, kemunculkan jerawat atau benjolan yang tidak biasa di vagina sebaiknya dikonsultasikan kepada dokyer. Tujuannya untuk memastikan keamanannya dan mencari tahu penyebabnya.
Dokter Greves mengatakan jerawat di vagina bisa terlihat seperti bisul, lecet, bintik, dan kutil. Kondisi ini juga bisa berupa adanya serangkaian benjolan kecil seperti ruam.
Warnanya juga bervariasi mulai dari merah, merah muda atau coklat tua, tergantung pada pigmen asli kulit kita. Jerawat tersebut bisa muncul di seluruh bagian vulva kita termasuk di bagian labia.
Pada umumnya, ada sejumlah alasan yang menyebabkan munculnya jerawat di vagina. Penyebabnya ini bisa berkaitan dengan kondisi kesehatan, gaya hidup maupun kebiasaan yang kita lakukan.
Banyak wanita menghilangkan rambut kemaluannya demi alasan kenyamanan maupun kebersihan.
Namun metode yang dilakukan, baik mencukur, waxing atau dicabut dapat menyebabkan infeksi pada beberapa folikel rambut kecil di sekitar vulva sehingga terjadi jerawat atau benjolan.
Infeksi ini, yang dikenal sebagai folikulitis, memiliki sejumlah gejala termasuk luka bakar seperti ruam hingga bisul yang penuh nanah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.