Berdasarkan pengalamannya, Feriawan mengaku memang ada sebagian kecil lansia yang tidak berkenan tinggal di panti jompo. Sempat ada perasaan ditinggalkan atau ditelantarkan oleh anak dan kelurganya sendiri namun biasanya tidak bertahan lama.
"Awalnya ada sebagian kecil yang tidak berkenan. Tetapi sependek yang saya tahu, justru lebih banyak yang lebih baik. Lebih senang," kata alumni Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ini.
Pasalnya, para lansia ini kerapkali merasa kesepian meskipun tinggal serumah dengan keluarga. Mereka merasa tidak punya kegiatan dan tidak memiliki teman satu zaman sehingga tidak mendapatkan kenyamanan.
Selain itu, Feri juga mengatakan jika para lansia perlu untuk merasa sehat dengan diperiksa kesehatannya secara rutin.
Baca juga: Waspadai, Lansia Lebih Rentan Alami Malnutrisi
Sebaliknya, semua kebutuhan itu terpenuhi selama tinggal di panti jompo. Dengan kegiatan yang rutin dan terprogram, para lansia bisa tetap mendapatkan beraktivitas fisik sekaligus bersosialisasi.
"Mereka juga bebas berekspresi. Menari, bernyanyi dll," jelas Feri merujuk pada agenda penghuni panti jompo.
Seperti di Balai PSTW, lansia akan mendapatkan pemenuhan kebutuhan fisik, sandang, pangan dan papan. Ada juga yang sifatnya pelayanan seperti bimbingan rohani, bimbingan psikologi, pengembangan hobi, diajak bernyanyi, dan senam bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.