KOMPAS.com - Kesukaan pada makanan yang asin dan konsumsi garam berlebihan dipercaya dapat memicu tekanan darah tinggi alias hipertensi.
Anggapan ini sudah sejak lama dipercaya oleh masyarakat. Banyak yang berusaha mengurangi jumlah garam dalam masakan atau menghindari makanan yang asin demi menjaga kesehatannya.
Pasalnya, hipertensi dapat memicu sejumlah penyakit lainnya seperti jantung, stroke maupun ginjal.
Namun, benarkah konsumsi garam berpengaruh pada risiko kita mengidap hipertensi?
Tekanan darah tinggi alias hipertensi terjadi apabila output jantung dan atau tahanan jantung meningkat. Output jantung dipengaruhi kekuatan pompa jantung, frekuensi denyut jantung dan volume darah yang dipompa.
Sedangkan tahanan jantung dipengaruhi elastisitas, ukuran dan ketebalan pembuluh jantung.
Sementara itu, garam mengandung natrium (sodium) sebanyak 40 persen dan chloride hingga 60 persen.
"Yang berpengaruh terhadap tekanan darah adalah natrium/sodiumnya," ujar dokter RA Adaninggar, SpPD, pakar penyakit dalam yang juga aktif di media sosial.
Natrium adalah elektrolit utama dalam darah yang dalam kondisi normal akan mudah diatur keseimbangannya oleh ginjal. Namun efeknya bisa berbeda-beda bagi setiap orang dan tak selalu memicu hipertensi.
Pada sebagian orang, konsumsi sodium terlalu banyak akan menahan air di dalam darah sehiggga volume darah meningkat. Hal ini dapat menyebabkan output jantung meningkat sehingga memicu tekanan darah tinggi.
Baca juga: Ketahui 4 Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.