Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2021, 19:17 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Plak kolesterol tidak hanya melapisi pembuluh darah di dalam dan di sekitar jantung, tetapi juga mempersempit arteri tertentu yang mengarah ke otak.

Jika pembuluh yang membawa darah ke otak tersumbat sepenuhnya, seseorang berpotensi terkena stroke.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Stroke dengan Pilihan Makanan

3. Penyakit arteri perifer

Bahaya kolesterol tinggi tak hanya berdampak pada jantung dan otak, tetapi juga bisa menyebabkan gejala di kaki dan otak (penyakit pembuluh darah perifer).

Kaki adalah yang paling umum. Ketika mengalami kondisi ini, seseorang mungkin merasakan kram di betis saat berjalan dan umumnya akan membaik dengan istirahat.

Kondisi ini seperti angina, tapi seperti di kaki, bukan di jantung.

Baca juga: Hati-hati, Duduk Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

4. Diabetes

Diabetes dapat mengganggu keseimbangan antara kadar kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).SHUTTERSTOCK Diabetes dapat mengganggu keseimbangan antara kadar kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).
Diabetes dapat mengganggu keseimbangan antara kadar kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).

Orang dengan diabetes cenderung memiliki partikel LDL yang menempel SI arteri dan lebih mudah merusak dinding pembuluh darah.

Glukosa akan menempel pada lipoprotein. Kolestrrol LDL yang berlapis gula akan tetap berada di aliran darah lebih lama dan dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak.

Orang dengan diabetes, terutama diabetes tipe 2, bisa memiliki kadar HDL rendah dan trigliserida tinggi (jenis lemak darah lain).

Kedua faktor ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan arteri.

Baca juga: 6 Olahraga untuk Penderita Diabetes, Baik untuk Dicoba

5. Tekanan darah tinggi

Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah memicu tekanan darah tinggi.PEXELS/THIRDMAN Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah memicu tekanan darah tinggi.
Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah memicu tekanan darah tinggi.

Penyempitan arteri di seluruh tubuh karena timbunan plak kolesterol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Hal itu terjari karena pembuluh darah tidak bisa lagi rileks secara efektif untuk membiarkan darah mengalir pada tingkat tekanan yang sehat.

Menurut Everyday Health, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi adalah silent killer. Artinya, gejalanya tidak langsung terasa, kecuali jika kadarnya sangat tinggi.

Namun, keduanya bisa merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lebih lanjut.

Baca juga: 10 Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Tekanan Darah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com