Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan "Self Care" yang Rusak Sistem Imun Tubuh

Kompas.com - 22/11/2021, 13:13 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Setiap hari kita menjalani rutinitas yang mungkin terhitung rumit untuk dapat menyeimbangkan kehidupan pekerjaan maupun pribadi.

Akibatnya, banyak di antara kita merasa tidak mempunyai waktu untuk mempraktekkan perawatan diri (self care) dengan benar.

Singkatnya, perawatan diri adalah memprioritaskan apa yang dibutuhkan tubuh, bukan apa yang kita inginkan.

Sayangnya, banyak orang yang salah mengira. Mereka membuat pilihan yang baik, tetapi sebenarnya itu adalah kebiasaan yang sangat merusak.

Baca juga: 3 Tips agar Belanja jadi Self-Care demi Jaga Kesehatan Mental

Misalnya, kita mungkin banyak mengonsumsi makan cepat saji atau hanya menghabiskan akhir pekan dengan rebahan di atas kasur.

Meski kita menyebutnya sebagai bagian dari perawatan diri, namun kebiasaan tersebut justru dapat memperburuk kesehatan, terutama memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ini terdapat beberapa kebiasaan perawatan diri terburuk yang dapat mengganggu sistem imun tubuh.

1. Tidak aktif bergerak

Banyak orang membenarkan gaya hidup malas dengan membicarakan pentingnya istirahat dan relaksasi.

Memang benar, setiap orang membutuhkan istirahat yang berkualitas. Tetapi pada saat yang sama, gerakan fisik dan pengerahan tenaga adalah pilar utama dari kekebalan yang kuat.

"Tidak meluangkan waktu setidaknya 20-30 menit untuk bergerak atau berolahraga setiap hari dapat menyebabkan sistem imun melemah."

Demikian penjelasan ahli kebugaran dan CEO Homebody, Brock Davies.

"Olahraga sebenarnya dapat meningkatkan produksi antibodi dan sel T (sel darah putih yang melawan penyakit) dalam tubuh," lanjut dia.

Ada juga banyak bukti ilmiah untuk mendukung klaim, waktu yang dihabiskan untuk aktif bergerak dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Studi yang dipublikasikan di BMC Public Health ini menilai lebih dari 1.400 orang dewasa.

Dari sana ditemukan, mereka yang berolahraga setidaknya tiga kali per minggu secara signifikan atau 26 persen lebih kecil kemungkinannya terkena flu.

Baca juga: Bedakan antara Self Care dan Memanjakan Diri

2. Kurang tidur

Kita semua tahu bagaimana rasanya memiliki jadwal yang padat. Pada saat waktu tidur datang, kita berharap untuk memiliki lebih banyak waktu itu setiap hari.

Meski begitu, banyak juga orang yang memilih begadang di malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini pun sangat merusak sistem imun tubuh.

"Hal terburuk mutlak yang dapat kita lakukan untuk melemahkan sistem kekebalan adalah dengan kurangnya tidur yang berkualitas," ungkap seorang powerlifter, Robert Herbst.

Menurut dia, tidur enam jam atau kurang akan membuat kita lelah dan merusak sistem imun tubuh.

"Ini akan menurunkan respons kekebalan, serta membuat kita lemah dan rentan terhadap cedera dengan cara lain seperti tidak memungkinkan kita untuk pulih dari latihan," ujar dia.

Penelitian yang diterbitkan dalam Behavioral Sleep Medicine melaporkan, mahasiswa yang berjuang dengan insomnia dan pola tidur yang tidak teratur jauh lebih berisiko terkena influenza.

Kondisi mereka dibandingkan dengan rekan-rekan sekelas yang secara teratur mendapatkan istirahat yang cukup.

"Tidak cukup tidur juga biasanya dibarengi dengan kebiasaan buruk lainnya yang merusak sistem imun tubuh seperti terlalu larut malam berpesta, dan bekerja terlalu lama dan keras."

"Juga mengonsumsi junk food padat kalori untuk membuat kita tetap semangat," ungkap dia.

"Itu adalah kombinasi mengerikan yang kemungkinan akan menyebabkan penyakit," tambah Herbst.

3. Mengabaikan tingkat stres

Banyak hal tidak terduga dapat terjadi dalam hidup dan biasanya itu bisa menyebabkan rasa stres yang sering kali kita hindari.

Baca juga: Anak Sering Makan Berlebihan, Waspadai Mungkin Gejala Stres

Penting untuk dipahami bahwa menghindari stres sepenuhnya tidak baik. Maka, kita memerlukan manajemen stres sebagai pendekatan yang jauh lebih sehat bagi sistem imun tubuh.

"Tidak semua stres adalah stres yang buruk, tetapi bisa menjadi mengganggu jika kita tidak mengelolanya," catat ahli gizi untuk Life Time Fitness, Paul Kriegler.

Penelitian juga menunjukkan, stres psikologis dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap flu biasa dan melemahkan sistem kekebalan dari waktu ke waktu, jika tidak dikelola dengan baik.

Sementara itu, menurut jurnal ilmiah Current Opinion in Psychology, ketika kita terbiasa gelisah tanpa cara untuk menghilangkan stres, maka hal itu dapat mengarah pada penumpukan hormon kortisol yang tidak sehat di dalam tubuh.

Pada tingkat rendah, kortisol sebenarnya cukup bermanfaat.

Tetapi, ketika bertahan terlalu lama dalam jumlah yang sangat tinggi, kortisol bisa menjadi hambatan utama untuk fungsi kekebalan yang tepat.

Jika kita mencari cara baru untuk menghilangkan stres, Kriegler menyarankan untuk mencoba aktivitas seperti meditasi, menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman dan keluarga, atau bahkan menonton film lucu yang menghibur.

4. Terlalu banyak di dalam rumah

Tidak ada yang salah dengan berdiam diri di rumah, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Namun, kita juga perlu untuk pergi ke luar dan berjemur di bawah sinar matahari setidaknya selama beberapa menit.

Sinar matahari mengandung vitamin D yang sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang tepat.

Baca juga: Ini Kaitan Vitamin D dan Kerontokan Rambut

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Medicine menyatakan, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan autoimunitas dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Studi yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology juga menemukan, menghabiskan lebih banyak waktu di sekitar tanaman hijau atau alam dapat meningkatkan perlindungan tubuh terhadap masalah kesehatan seperti kanker, obesitas, dan penyakit jantung.

5. Dry fasting

Metode diet puasa kering (dry fasting) atau puasa total mengharuskan kita untuk menghindari semua air selama berjam-jam.

Ini sangat berbahaya pada beberapa tingkatan karena dapat mendatangkan malapetaka pada sistem imun tubuh.

"Dry fasting adalah tren online yang mendorong orang lain untuk menghindari minum air dan hanya menerimanya melalui makanan yang tinggi kandungan air seperti buah-buahan dan sayuran," kata pendiri Unico Nutrition, Inc, Lance Herrington.

Menurut dia, dry fasting tidak hanya merusak kekebalan, tetapi juga menyebabkan masalah kesehatan lain seperti dehidrasi, batu ginjal, dan migrain.

"Air membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Jadi, tanpanya, tubuh kita secara konsisten membangun racun yang akan menurunkan kekebalan tubuh kita," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com