Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Memiliki Titik Buta dalam Hubungan Asmara

Kompas.com - 24/11/2021, 08:48 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Termasuk pada bagian yang memanfaatkan gejala depresi individu.

Sebaliknya, pasangan dalam kategori mendekam mendapat skor terendah pada tolak ukur hasil penelitian.

Baca juga: 6 Tips Mengistirahatkan Hubungan Asmara

Hasilnya, konsisten dengan prediksi tim peneliti, mereka yang berada dalam kelompok kepuasan rendah konektivitas tinggi memang mencetak skor lebih tinggi pada berbagai tolak ukur lain.

Capaian ini termasuk komitmen yang lebih kuat untuk hubungan, lebih fokus pada pasangan daripada diri sendiri, dan peningkatan waktu bersama dalam kegiatan yang bermakna.

Juga, lebih sedikit ambiguitas tentang hubungan, dan kecenderungan yang lebih besar untuk melihat pasangannya sebagai orang yang berbudi luhur.

Mengapa titik buta bermanfaat bagi hubungan?

Jika melihat temuan terakhir ini, kita dapat melihat, pasangan yang merasa identitas mereka digabungkan dengan cara yang sehat dan terhubung kuat juga cenderung melihat pasangan mereka secara lebih positif.

Baik benar atau salah, pasangan yang sangat terhubung akan memiliki perkiraan tinggi tentang pasangan mereka sebagai individu yang berbudi luhur.

Lalu, meski memang secara umum ditemukan bahwa semakin terhubung, semakin puas pula hubungan, dengan memisahkan faktor-faktor tersebut, peneliti dapat menetapkan perbedaan utama ini dalam kerangka dasar hubungan pasangan.

Seperti dalam penelitian tentang kepuasan individu dan rasa makna dalam hidup, hasil dari penelitian ini menjelaskan masalah dalam "paradoks yang mengerucutkan kebahagiaan".

Baca juga: 3 Tipe Hubungan Asmara dalam Drakor Mine

Artinya, jika masuk ke dalam hubungan, kita bertekad untuk menjadikannya sumber kebahagiaan atau kepuasan.

Keinginan untuk memiliki hubungan yang bahagia inilah yang menurut peneliti dapat mengarah ke dalam situasi aneh, di mana pernikahan lebih dihargai dan lebih rapuh daripada sebelumnya.

Dengan melihat secara kritis pada pasangan dan mengevaluasi apakah setiap aspek perilaku mereka “memuaskan,” mungkin kita akan merasa kalau pasangan tak sempurna.

Namun jika “menutup mata” kelemahan pasangan pun tak akan terlihat.

Singkatnya, mampu menutupi beberapa ketidaksempurnaan pasangan saat kita fokus pada masalah yang lebih dalam, dan berkaitan dengan identitas bersama serta mutualitas, mungkin dibutuhkan dalam hubungan, agar semakin berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com