Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kemungkinan Penyebab Sakit Perut Setelah Sarapan

Kompas.com - 30/11/2021, 10:18 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

3. Alergi makanan

Penyebab sakit perut setelah sarapan juga bisa karena alergi makanan. Ini adalah peningkatan keparahan dari intoleransi makanan.

Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI), jika memiliki reaksi alergi terhadap makanan, artinya sistem kekebalan tubuh kita salah mengidentifikasi makanan tersebut sebagai potensi bahaya sehingga memasang pertahanan untuk melawannya.

Pertahanan dari sistem kekebalan tubuh itulah yang menyebabkan gejala seperti kram perut, mulut kesemutan atau gatal, gatal-gatal dan gatal-gatal di seluruh tubuh, pembengkakan wajah, diare, mual dan muntah, dan kesulitan bernapas.

Alergen makanan paling umum adalah protein dalam susu sapi, telur, kacang tanah, gandum, kedelai, ikan, kerang, dan kacang.

Baca juga: 5 Gejala Alergi Makanan yang Perlu Diwaspadai

4. Dispepsia

Dispepsia adalah nama lain dari gangguan pencernaan dan bisa menjadi salah satu penyebab sakit perut setelah sarapan.

Menurut Verywell Health, dispepsia bisa menyebabkan sensasi terbakar di area yang sama dan perasaan kenyang di awal waktu makan. Gejala lainnya dari dispepsia termasuk kembung dan mual.

Penting untuk menemui dokter dan memastikan bahwa dispepsia bukan gejala dari masalah kesehatan lain.

Baca juga: Dispepsia Fungsional: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

5. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) termasuk sakit perut yang terkadang terjadi setelah makan dan mungkin membaik setelah buang air besar, kelebihan gas, kembung, diare atau sembelit, dan lendir di tinja.

IBS juga bisa saja menjadi penyebab sakit perut setelah sarapan.

Belum jelas persis apa yang menyebabkan IBS, namyn ada beberapa teori yang menjelaskannya.

Penderita IBS mungkin memiliki kelainan dalam cara otak dan usus mereka berinteraksi yang menyebabkan masalah pencernaan dan rasa sakit.

IBS dapat bermanifestasi dalam beberapa cara berbeda. Penderitanya mungkin memiliki usus besar yang berkontraksi lebih kuat dan lebih sering ketika makan daripada orang lain, yang kemudian dapat menyebabkan sakit perut dan masalah lainnya.

Teori lain adalah bahwa orang dengan IBS ekstra sensitif terhadap peregangan yang normal di usus dari pemecahan produk makanan.

Baca juga: Sering Sakit Perut? Bisa Jadi Kamu Stres

Mengatasi sakit perut setelah sarapan

Sebelum bertemu dengan dokter, cobalah membuat catatan makanan selama dua minggu, mulai dari apa yang dikonsumsi saat sarapan dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com