Istilah varian Omicron digunakan memang dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat dunia.
Namun, pemilihan terminologi ini menuai sejumlah kritik dari pengguna media sosial yang menilai WHO tidak konsisten dengan kebijakannya.
Pasalnya, organisasi kesehatan dunia ini melewatkan dua alfabet dalam bahasa Yunani sekaligus.
Dua alfabet tersebut yakni 'nu' dan 'xi', langsung menggunakan kata Omicron sehingga tidak urut seperti seharusnya.
Ada yang menilai dua huruf tersebut dilewatkan agar tidak menyinggung perasaaan Presiden China, Xi Jinping.
Namun, kabar tersebut langsung dibantah WHO yang menilai alfebet nu dan xi bisa dengan mudah memicu kesalahan penyebutan.
"'Nu' terlalu mudah dikacaukan dengan 'new,' dan 'Xi' tidak digunakan karena itu adalah nama belakang yang umum," kata Jurubicara WHO.
Disampaikan pula, praktik terbaik penamaan penyakit menyarankan untuk menghindari 'menyebabkan pelanggaran terhadap siapa pun.
Termasuk pula kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional atau etnis.
Baca juga: Bahaya Masker Katup, yang Disebut Picu Penyebaran Omicron di Hongkong
Hal ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan WHO pada Mei 2015, yang menyatakan untuk meminimalkan efek negatif yang tidak perlu pada negara, ekonomi, dan orang-orang ketika menyebut penyakit menular.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.