KOMPAS.com - Tidur yang terganggu karena terbangun di tengah malam memang tak mengenakan. Apalagi jika kita sulit untuk melanjutkan tidur lagi.
Faktanya terbangun di tengah malam termasuk gangguan tidur yang banyak dialami.
Menurut penelitian yang diterbitkan Journal of Psychosomatic Research, sebanyak 31,2 persen dari 22.740 orang di atas usia 15 tahun bangun di malam hari setidaknya tiga kali selama seminggu.
Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Kapan Bayi Berhenti Bangun Tengah Malam?
Ada sejumlah faktor yang membuat seseorang mudah terbangun di tengah malam, mulai dari gaya hidup hingga faktor kesehatan. Apa saja?
Penyebab pertama yang membuat seseorang terbangun ketika tengah malam adalah minum alkohol ketika hendak tidur.
"Asupan alkohol menjelang waktu tidur dapat menyebabkan tertundanya tahap tidur Rapid Eye Movement (REM) selama paruh pertama periode tidur dengan peningkatan gangguan tidur selama paruh kedua malam," terang Allison Siebern, PhD, CBSM, dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, AS.
Meski alkohol bisa membuat seseorang merasa mengantuk, para ahli mengatakan bahwa alkohol juga membuat seseorang lebih mudah terbangun di malam hari.
Dilansir dari Healthline, alkohol dapat membuat seseorang mudah mengantuk karena menekan sistem saraf pusat dan memiliki efek sedatif yang membantu seseorang rileks sehingga mengantuk dan tertidur lebih cepat.
Kendati demikian, peneliti juga menemukan bahwa efek sedatif hanya bertahan ketika fase awal orang mulai tertidur nyenyak. Selanjutnya, efek ini perlahan hilang dan membuat periode tidur lebih pendek.
Baca juga: Rayakan 4 Tahun Bebas Alkohol, Potret Jessica Simpson Tak Dikenali
Apnea tidur bisa membuat penderitanya berhenti bernapas sejenak dan dapat terjadi berulang-ulang sepanjang malam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.