Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Jerawat di Bokong, dari Penyebab hingga Penanganannya

Kompas.com - 08/12/2021, 08:37 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jerawat tentu bisa tumbuh di mana saja, termasuk di bokong.

Memang, tdak seperti jerawat pada wajah, jerawat di bokong mungkin tak akan membuat kita kehilangan rasa percaya diri karena tak terlihat. Kendati demikian, jerawat ini tetap menyebalkan karena menimbulkan rasa nyeri, terutama ketika duduk.

Lantas, bagaimana menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak paparan berikut ini,

Fakta tentang jerawat di bokong

Sebelum membahas soal penanganannya, ada fakta tentang jerawat bokong yang perlu diketahui terlebih dulu.

Pertama, umumnya, “jerawat” itu bukanlah jerawat yang biasa kita ketahui.

"Jerawat pada bokong biasanya tidak dianggap sebagai jerawat nyata, melainkan iritasi kulit yang disebut folikulitis," ujar dokter kulit di New York, Michele Green, M.D.

Menurut Green, folikulitis biasa terjadi saat ada iritasi di folikel rambut di kulit, membuat adanya benjolan merah yang mirip dengan jerawat.

Penyebab iritasinya pun beragam, mulai dari gesekan berulang di suatu area, atau sejumlah aktivitas sehari-hari, seperti mengenakan pakaian dalam atau bawahan yang ketat, melewatkan mandi setelah berolahraga, bercukur atau waxing, atau bahkan karena berendam dalam air panas.

Folikulitis, yang benar-benar merupakan infeksi folikel rambut sebenarnya dapat dideteksi lho.

Menurut Joshua Zeichner, MD, direktur penelitian kosmetik dan klinis di bidang dermatologi di Mount Sinai Hospital di Kota New Yorkar, caranya adalah dengan “merasakannya” dan melihat tempatnya di tubuh.

Perlu diingat, benjolan ini biasanya muncul sebagai benjolan kecil dan cenderung gatal atau nyeri. Lalu ketika teriritasi, benjolan dapat berkembang menjadi lebih besar, mirip dengan kista.

Baca juga: Ketahui, Langkah-langkah Mengatasi Jerawat di Bokong

Bagaimana mencegahnya?

Pertama, pastikan untuk segera mandi setelah berolahraga.

"Selalu mandi segera setelah olahraga dengan menggunakan sabun anti bakteri yang dapat memusnahkan bakteri, keringat, dan kotoran adalah bagian penting untuk mencegah jerawat bokong," kata Dr. Green.

Lalu, ingatlah untuk segera memasukkan pakaian olahraga bekas pakai ke keranjang cucian.

Green juga mengingatkan agar kita selalu mandi secara teratur meski tidak mengeluarkan banyak keringat. Pasalnya, kotoran dan bakteri yang menempel di kulit bisa menjadi pemicu jerawat dan folikulitis.

Jika memakai pakaian ketat membuat kulit iritasi, kenakanlah pakaian yang lebih longgar untuk menghindari penyebab utama dari folikulitis yakni gesekan.

Selain itu, kita juga bisa mempertimbangkan untuk mengganti kain, serta memilih pakaian dan seprai yang terbuat dari katun yang lebih bisa bernapas.

“Jangan lupa untuk mencuci pakaian, handuk, dan seprai secara teratur, karena bakteri juga dapat berpindah ke kulit Anda," kata Dr. Green.

Jika semuanya gagal, segera diskusikan dengan dokter kulit guna mencari penyebabnya.

Baca juga: 4 Solusi Alami Atasi Jerawat di Bokong

Bagaimana menanganinya?

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah membersihkan area yang terdampak.

"Membersihkan area terdampak secara teratur dengan benzoil peroksida membantu mencegah bakteri jahat, mengurangi kemungkinan berkembangnya folikulitis bakteri," kata Shereene Idriss, M.D., dokter kulit di New York.

Jadi, cari pembersih dengan benzoil peroksida atau asam salisilat, yang membantu membuka pori-pori dan menghilangkan kulit mati.

Sementara itu, untuk menjaga kebersihan bokong, dokter kulit bersertifikat Marisa Garshick, M.D. pun merkomendasikan produk andalannya, yaitu cairan pembersih Panoxyl 4% Benzoyl Peroxide Cleanser.

Menurutnya, pembersih ini aman digunakan pada wajah, punggung, dan dada untuk membantu membunuh bakteri penyebab jerawat.

Selain itu, pembersih juga mengobati jerawat yang ada dan mencegah jerawat baru.

Kita juga bisa memilih pembersih dari asam salisilat yang berfungsi untuk membuka pori-pori dan mengurangi minyak berlebih tanpa kekeringan atau iritasi, berkat adanya kandungan ceramide, asam hialuronat, dan niacinamide di dalamnya.

Lalu perlu diingat, selain karena bakteri, terkadang folikulitis disebabkan oleh jamur.

Jadi, jika jamur adalah penyebabnya, Dr. Zeichner menyarankan agar kita mencari obat anti jamur. 

Selain itu, ia juga berpendapat bahwa shampo anti ketombe dapat berfungsi sebagai cairan pembersih jika diaplikasikan ke area terdampak.

"Pakai, lalu bilas dan keringkan. Namun, proses ini membutuhkan waktu kontak yang cukup dengan kulit agar berjalan dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Jerawat di Area Bokong

Apa obat terbaik bagi jerawat bokong?

Sama seperti jerawat di wajah, tentu akan lebih baik jika mencegahnya sebelum jerawat bokong terjadi,

Dokter Idriss mewanti-wanti kita untuk tidak menggosok area yang terdampak.

“Tolong berhenti scrubbing (menggosok kulit untuk mengangkat sel kulit mati), baik dengan scrub atau loofah,” ujarnya.

Menurutnya, banyak orang yang berpikir bahwa hal ini akan membuat bokong terasa halus, Padahal kenyataannya, hal ini bisa memperburuk peradangan, yang dapat menyebabkan potensi jaringan parut dan hiperpigmentasi.

Selain itu kita disarankan menghindari penumpukan keringat..

"Lingkungan yang berkeringat ditambah gesekan karena aktivitas bisa memunculkan jerawat," katanya.

Jadi setelah berolahraga, pastikan untuk melepaskan pakaian yang berkeringat, bersihkan diri, dan ganti pakaian dengan bahan yang membuat kulit lebih bernapas.

Dokter Idriss juga mengatakan bahwa waxing sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan penyumbatan lebih lanjut pada folikel rambut, memperburuk peradangan, dan pigmentasi.

Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk membeli pisau cukur yang lebih tahan lama atau pertimbangkan bentuk lain dari hair removal, seperti sugaring.

Baca juga: Manfaat dan Risiko Cara Menghilangkan Jerawat dengan Bawang Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com