Desain Cyber Skull Sapphire terinspirasi dari berbagai hal.
Pertama, Bell & Ross menerapkan gaya avant garde sebagai bentuk penghormatan terhadap dunia informatika dan teknologi virtual.
Berikutnya, sudut cangkang bergaya angular (mengotak) mengingatkan kita pada origami, seni melipat kertas kuno Jepang.
Desain cangkang Cyber Skull Sapphire juga mendapatkan pengaruh dari dunia militer, sebab bentuknya mirip dengan pesawat pengebom siluman F117 AS.
Cangkang safir transparan
Seperti yang diketahui, permukaan batu safir pada dasarnya adalah kristal yang sangat keras.
Baca juga: Unsur Budaya China Melekat pada Arloji Klasik G-Shock
Bahan dasar cangkang terbuat dari material grade A yang relatif sulit untuk dibentuk menjadi cangkang seperti yang kita lihat saat ini.
Oleh para pengrajin di Bell & Ross, bukan hanya cangkang tersebut yang dibuat transparan. Tali karet yang mengunci kedua sisi cangkang juga transparan.
Motif tengkorak dan crossbone dikunci oleh empat baut di keempat sisi dial. Jika diperhatikan sekilas, tengkorak dan tulang menyilang itu seolah-olah mengambang di udara.
Penggerak arloji mewah ini tidak lain adalah mesin jam otomatis BR-CAL.209, dengan kaliber manual winding yang nyaris tidak terlihat.
Namun beberapa bagian teknis pada mesin jam dapat kita saksikan dari cangkang belakang, seperti roda penggerak dan roda keseimbangan (balance wheel).
Bagian pelat dan bridge ditempatkan sejajar dengan garis tengkorak.
Pegas keseimbangan atau balance spring yang berada di angka 12 memerlihatkan seolah-olah otak tengkorak itu hidup.
Baca juga: Rekomendasi 5 Merek Jam Tangan Automatic Populer di Indonesia
BR01 Cyber Skull Sapphire dibekali fitur cadangan daya 48 jam, dan kemampuan tahan air hingga 30 meter.
Pada 2017, Bell & Ross mengenalkan BR03-92 Horolum. Horolum adalah gabungan dari kata "horo" yang mengacu pada pembuatan jam (watchmaking), sedangkan "lum" berarti cahaya.