Anak harus memilih salah satu dan menekan kecenderungan bahasa yang lain.
Proses ini membutuhkan perhatian dan kemampuan otak untuk menjadi fleksibel, yang dimungkinkan pada usia dini ini.
Gangguan memaksa otak untuk menyelesaikan konflik internal, memberikan pikiran latihan yang memperkuat otot-otot kognitifnya.
Anak-anak bilingual juga lebih mahir memecahkan beberapa jenis teka-teki otak.
Sebuah studi tahun 2004 menemukan, remaja bilingual lebih berhasil membagi objek berdasarkan bentuk dan warna dibandingkan pengguna satu bahasa
Data ini menunjukkan pengalaman bilingual meningkatkan pusat komando otak.
Hal ini memberi remaja kemampuan merencanakan, memecahkan masalah, dan melakukan tugas-tugas otak lainnya.
Termasuk pula mengalihkan perhatian dari satu hal ke hal lain dan mengingat informasi.
Misalnya mengingat urutan arah ketika bersiap-siap ke sekolah di pagi hari atau, untuk orang dewasa, mengendarai mobil.
Kemampuan bilingual memang lebih mudah dipelajari ketika anak masih usia dini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.