KOMPAS.com - Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang cukup sering disebut di media sosial.
Beberapa pesohor pernah mengidap masalah kesehatan ini termasuk pesinetron Tanah Air, Aliando Syarief dan bintang Hollywood, Michael Jackson.
OCD membuat mereka tak bisa beraktivitas normal dalam keseharian sekaligus menghambat kariernya.
Baca juga: Para Selebritas Dunia Ini Ternyata Mengidap Gangguan Mental OCD
Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejalanya sedari dini agar penanganan bisa dilakukan secepatnya.
Penderita OCD bisa tetap hidup normal selama gejalanya bisa dikendalikan.
Dikutip dari laman American Psychiatric Association, OCD adalah penyakit yang membuat seseorang memiliki pikiran, ide, atau sensasi yang berulang dan tidak diinginkan (obsesi).
Penyakit yang disebut pula dengan istilah Gangguan Obsesif Kompulsif ini menyebabkan keluhan obsesi dan kompulsi.
Obsesi adalah pikiran, gambaran, atau dorongan yang tidak diinginkan dan mengganggu yang memicu perasaan yang sangat menyusahkan.
Sedangkan kompulsi adalah perilaku yang dilakukan individu untuk mencoba menyingkirkan obsesi dan/atau mengurangi kesusahannya.
Baca juga: Video Game dan YouTube Tingkatkan Risiko OCD pada Anak, Kok Bisa?
Penyakit OCD membuat mereka merasa terdorong untuk melakukan sesuatu secara berulang (kompulsi).
Perilaku berulang yang mereka lakukan, seperti mencuci tangan, memeriksa barang atau membersihkan pakaiannya, ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari secara signifikan.
Selain itu, gangguan mental ini juga memengaruhi interaksi sosial penderitanya.
Baca juga: Obsesi Makanan Sehat Bisa Datangkan Bencana
Penyakit OCD adalah gangguan kesehatan mental yang dapat dialami oleh siapa saja, dari segala usia dan lapisan masyarakat.
Namun biasanya gejala OCD sering dimulai pada masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa awal.
American Psychiatric Association (APA) menyatakan, gejala OCD muncul rata-rata di usia 19 tahun.
Misalnya dengan terus-menerus membersihkan gagang pintu, mandi berulang kali, atau menyusun pakaian dengan aturan yang pakem.
Namun perilaku tersebut bukan jaminan seseorang mengidap penyakit OCD.
Banyak orang yang tidak mengidap memiliki pikiran yang menyusahkan atau perilaku berulang tetapi tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Sedangkan penderita OCD memiliki pikiran yang bersifat gigih dan perilakunya amat kaku.
Mereka akan merasa sangat terbebani dan takut akan muncul kesusahan besar jika tidak melakukan perilaku tersebut.
Baca juga: 11 Fakta tentang OCD, Gangguan Obsesif Kompulsif
Para penderita OCD umumnya sadar atau curiga jika obsesi yang dirasakannya tidak realistis.
Meski demikian, mereka mengalami kesulitan melepaskan diri dari pikiran obsesif atau menghentikan tindakan kompulsif.
Ciri utama penyakit OCD adalah adanya obsesi dan atau kompulsi yang memakan waktu lebih dari satu jam sehari.
Perilaku tersebut juga menyebabkan penderitaan yang signifikan, mengganggu pekerjaan dan fungsi sosial.
Baca juga: Tanda-tanda Anak Mengidap OCD, Perlu Perhatian Orangtua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.