Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Om, Tante, Lakukan Ini jika Barang "Berharga" Diambil Keponakan

Kompas.com - 31/01/2022, 15:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Kita juga bisa menyampaikan solusi atau harapan misalnya menukarnya dengan barang lain yang nilainya sama bagi si anak.

"Ada prosesnya kita sampaikan, bukan cuma pemakluman, tujuan jangka panjangnya supaya ada proses edukasi," kata pakar yang berpengalaman lebih dari 10 tahun ini.

Lucia menambahkan, menyampaikan pendapat kita juga penting untuk kesehatan mental dan menjaga relasi dengan keluarga.

Pasalnya, kita harus hidup berdampingan dengan keluarga hingga tahun-tahun mendatang sehingga tak mungkin terus memendam kekesalan.

Para om dan tante perlu memperjelas situasi dan esensinya, untuk memperjelas maksud dari tujuannya.

Apakah om dan tante boleh menegur secara langsung?

Om dan tante yang merasa dirugikan seringkali sungkan ketika harus menegur perbuatan keponakannya.

Ada ketakutan dianggap pelit, galak atau tidak dewasa karena enggan berbagi dengan anak kecil.

Lucia menilai, secara etika umum, kita boleh saja menegur anak kecil atau keponakan itu secara langsung.

"Lebih seperti bahwa kita punya area privasi atau hal pribadi yang kalau diusik berhak menegur," jelas pakar jebolan Universitas Gadjah Mada ini.

Baca juga: Seorang Balita Tak Sengaja Belanja Online Pesan Barang Rp 28 Juta

Namun dalam konteks ini, ada etika kekeluargaan yang harus dipertimbangkan andai kita tipe yang mementingkan interaksi dengan keluarga besar.

Sebenarnya, proses menegur langsung juga bisa menjadi pendidikan kepada si anak.

"Hal yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita menegur, anak usia 4 tahun dengan anak kelas 3 SD dan anak remaja tentu beda kan," kata Lucia.

Kuncinya adalah menegur dengan cara yang tepat agar tidak timbul persoalan baru.

Setelah itu, sampaikan pula kepada orangtuanya soal konteks, isi dan alasan teguran itu agar tidak ada potensi miskomunikasi.

"Tetapi menegur pun sebenarnya bisa jadi proses edukasi yang baik sih," tutup Lucia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com