Perubahan pada lingkungan anjing juga dapat berdampak pada berat badannya.
Misalnya, kehadiran bayi manusia yang baru lahir, hewan baru yang diadopsi, tempat tinggal baru, atau ditinggal pemiliknya bekerja dapat menyebabkan pola makan anjing berubah.
Penyakit dan masalah medis adalah penyebab utama penurunan berat badan pada anjing secara tiba-tiba.
"Penyakit radang usus dan penyakit ginjal adalah kemungkinan berat badan anjing turun," kata Prantil.
Sakit pada gusi, gigi, atau mulut bisa membuat anjing kesakitan saat makan.
Kondisi ini membuat mereka malas makan sehingga berat badannya turun dan semakin kurus.
Baca juga: 4 Tips Menghentikan Kebiasaan Anjing yang Suka Menggali
Jika menyadari anjing kita terlalu kurus atau mengalami penurunan berat badan, maka segera bawa ke dokter hewan.
Dokter bisa membantu menjelaskan makanan apa yang sebaiknya diberikan dan menentukan jumlah kalori yang akurat bagi anjing.
Tak hanya itu, dokter juga dapat menghitung berapa banyak kalori yang dibutuhkan anjing dengan memperkirakan kebutuhan energi istirahat hewan itu.
Baik pemilik anjing maupun dokter hewan dapat bekerja sama untuk mengembangkan rencana pola makan baru bagi anjing.
"Setiap anjing memiliki kebutuhan kalori yang berbeda," sebut Prantil.
"Anjing seperti manusia. Beberapa orang bisa makan satu pai utuh dan tidak meningkatkan berat badan, dan sebagian orang lain memakan pai dan menambah berat badan."
Ini saran yang diberikan Prantil kita ingin meningkatkan berat badan anjing kesayangan yang terlalu kurus.
Prantil tidak menganjurkan pemilik hewan peliharaan untuk membiarkan anjing memakan makanan sebanyak mungkin.