Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembuh dari Covid-19, Tak Boleh Langsung Berlari, Kenapa?

Kompas.com - 21/02/2022, 06:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Berolahraga secara bertahap

Menurut Toresdahl dan Myers, wajar apabila pelari yang kembali berolahraga usai terpapar Covid-19 lebih rentan terhadap cedera.

Penyintas Covid-19 yang berlari setelah dinyatakan sembuh dari virus belum dalam kondisi yang prima.

Kesulitan yang mereka alami selama terinfeksi virus akan menjadi motivasi untuk melakukan latihan yang lebih keras, sehingga risiko cedera semakin meningkat.

Dari temuan studi Toresdahl beserta tim, tidak ada perbedaan mencolok dalam jenis cedera antara pelari yang pernah terinfeksi Covid-19 dan yang tidak.

Baca juga: Efek Gangguan Pendengaran Setelah Sembuh dari Covid-19

Temuan itu menunjukkan, faktor utama yang membuat penyintas Covid-19 lebih rentan mengalami cedera adalah penurunan kekuatan aerobik, otot, dan kerangka.

Toresdahl dan Myers juga sepakat, pelari yang pernah terinfeksi virus corona dianjurkan untuk kembali berlari secara bertahap.

Sebuah infografis yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine merekomendasikan agar penyintas Covid-19 tidak melanjutkan segala bentuk latihan sampai bebas gejala selama tujuh hari.

Infografis tersebut juga menyarankan untuk melakukan joging ringan tidak lebih dari 15 menit selama satu minggu sebelum meningkatkan durasi dan intensitas latihan.

Tunggu setidaknya dua setengah minggu sejak kita pertama kali merasakan gejala Covid-19, barulah kita dapat kembali berlari seperti biasa.

Baca juga: Kelelahan Kronis, Efek Samping Setelah Sembuh dari Covid-19

"Saya sarankan untuk memulai dengan aktivitas intensitas rendah kemudian berlanjut ke rutinitas berjalan atau joging, lalu berlari ringan," kata Myers.

"Itu wajar untuk mengalami hambatan menuju proses pemulihan. Pemulihan jarang terjadi secara linier, dan kemunduran adalah hal yang umum."

"Cedera terjadi ketika kita memberikan terlalu banyak tekanan pada diri kita dan mengabaikan sinyal yang ditunjukkan tubuh kepada kita," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com