KOMPAS.com - Mengasuh anak memang gampang-gampang susah. Apalagi, membesarkan si kecil yang sangat sensitif.
Pasalnya, anak sensitif memiliki emosi dan perasaan yang cenderung tidak stabil sehingga mudah marah maupun menangis.
Anak yang sangat sensitif memiliki sistem saraf yang sangat sadar dan cepat bereaksi.
Hal ini adalah sifat temperamen yang ditemukan pada sekitar 20 persen anak menurut penulis "The Very Sensitive Child", Elaine Aron.
Namun, anak-anak yang sangat sensitif belum tentu memiliki gangguan pemrosesan sensorik (SPD).
Karena kepekaan yang tinggi membuat anak merasa dan melakukan banyak hal yang sulit diduga orangtuanya. Tanda anak yang sensitif di antaranya:
Perasaan dan pengalaman anak yang sangat sensitif lebih terhubung dengan dunia ketimbang anak lain.
Anak yang masuk kategori ini dapat merasakan perasaan gembira dan marah yang berlebihan.
Anak yang sangat sensitif secara emosional juga cenderung lebih sensitif terhadap input sensorik.
Ia lebih waspada terhadap pandangan, suara, rasa, bau dan tekstur yang dianggapnya berlebihan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.