Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2022, 12:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Peradangan atau inflamasi sebenarnya merupakan bagian penting dari respons alami tubuh kita.

Ketika mengalami cedera, tubuh akan menggunakan peradangan sebagai cara untuk mengomunikasikan masalah tersebut ke sistem kekebalan tubuh.

Namun, meskipun kita membutuhkannya pada tingkat tertentu, peradangan juga bisa terjadi pada tingkat yang sangat tidak sehat.

Misalnya, peradangan kronis yang berlangsung lebih dari beberapa bulan, itu secara langsung terkait dengan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti cedera, usia, massa tubuh, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

Baca juga: Minyak Esensial yang Tepat untuk Mengatasi Peradangan

Nah, ada beberapa kebiasaan makan yang harus kita hindari karena dapat menyebabkan peradangan yang berdampak buruk pada tubuh sebagai berikut.

1. Memasak dengan margarin

Jika kita masih memasak dengan margarin, kita mungkin perlu mempertimbangkannya kembali.

Sebab, banyak jenis margarin mengandung lemak trans yang diketahui dapat menyebabkan peradangan sistemik.

Dan meskipun sekarang kita dapat menemukan margarin tanpa lemak trans di toko atau supermarket, penting sekali bagi kita untuk tetap memastikannya dengan membaca label pada kemasan.

Sebuah studi dari The American Journal of Clinical Nutrition menemukan, lemak trans memiliki hubungan yang kuat dengan peradangan pada wanita pramenopause dan pascamenopause.

Studi ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan faktor risiko untuk wanita dengan BMI yang lebih tinggi, efek inflamasi dari lemak trans masih berlaku untuk semua tingkat BMI.

Baca juga: 7 Teh Sehat untuk Redakan Peradangan

2. Makan roti putih

Sering makan karbohidrat olahan seperti roti putih juga dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang tidak diinginkan.

Menurut sebuah penelitian yang ditemukan di Mediators of Inflammation, karbohidrat olahan dan gula rafinasi dapat meningkatkan risiko peradangan sistemik.

Hal ini disebabkan karena ketika kita makan karbohidrat dengan jumlah gula tambahan yang lebih tinggi, maka dengan cepat juga akan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Saat tubuh kita bekerja untuk memproses gula ini, tubuh kita justru meresponsnya dengan peradangan.

 

3. Kebiasaan makan larut malam

Beberapa orang mungkin tidak menyadari, peradangan dapat disebabkan oleh lebih dari sekedar jenis makanan yang kita makan.

Jika kita makan larut malam atau ngemil sebelum tidur, kita mungkin akan mengalami peningkatan peradangan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di PLOS One menemukan hubungan antara makan lebih banyak di malam hari dan peningkatan tingkat peradangan.

Baca juga: 4 Kebiasaan Minum yang Bisa Kurangi Peradangan dalam Tubuh

Tidak hanya itu, ditemukan juga bahwa kadar CRP (penanda alami peradangan dan penyakit kronis lainnya) meningkat seiring dengan jumlah kalori yang dikonsumsi setelah jam 17.00.

4. Terlalu banyak daging merah

Ada senyawa alami yang disebut Advanced Glycation End Products (AGE) yang ditemukan dalam makanan tertentu ketika sejumlah besar panas ditambahkan.

Misalnya, kita dapat menemukan AGE tingkat tinggi dalam minyak, mentega, margarin, mayones, dan daging merah tertentu.

Mengonsumsi terlalu banyak AGE telah dikaitkan dengan penyebab peradangan dalam tubuh dan salah satu kelompok makanan dengan tingkat AGE tertinggi adalah daging merah.

Baca juga: Hati-hati, Peradangan akibat Obesitas Tingkatkan Risiko Penyakit ini

Tingkat AGE makanan juga dipengaruhi secara langsung oleh metode memasak seperti memanggang dan menggoreng.

Memasak daging, terutama daging merah, dengan metode seperti ini kemungkinan besar akan memberikan efek peradangan pada tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com