Selain itu, motif ini juga melambangkan hubungan dengan alam yang menyadarkan bahwa kita hanya bagian dari jaringan yang lebih besar.
Pola ini diaplikasikan pada blus wanita dengan 3 pilihan warna yang dapat digunakan untuk berbagai kesempatan.
Tirto Tedjo melambangkan sungai atau air. Tirto yang berarti air dan Tedjo untuk cahaya melambangkan aliran cahaya konstan yang melambangkan optimisme.
Sekali lagi motif ini membahas dua tantangan utama kehidupan kita saat ini, yakni krisis iklim dan pandemi.
Pola sisik ikan melambangkan perlindungan. Pola ini biasanya digunakan oleh para orangtua untuk membalut bayi yang baru lahir.
Secara bahasa "Gringsing" artinya tidak sakit (Gering = sakit dan Sing = tidak) yang diartikan sebagai pelindung bayi dari penyakit.
Motif ini juga menyatukan kebutuhan umat manusia akan perlindungan terhadap krisis iklim dan pandemi.
"Jadi harapannya supaya kita tidak cepat sakit dan semakin kuat," tambah Bai.
Ayam dipandang sebagai hewan yang rajin menggali tanah ketika berburu makanan menggunakan cakar (kaki) melambangkan harapan dan hidup mandiri.
Motif ini memiliki kaitan yang kuat dengan hubungan kita dengan alam dan melambangkan jejak kaki binatang di tanah, di mana semua sumber kehidupan berakar.
Motif air padat yang terkurung dibuat dengan garis yang digambar tangan membentuk pola kotak-kotak.
Namun secara alami, air tidak bisa dikurung karena akan selalu mengalir di luar kandang.
Motif ini memiliki makna bahwa kita tidak boleh mengatur alam, tetapi hanya bisa mengambil bagian kita dalam ekosistem.
"Pandemi ini sebenarnya terjadi karena kecerobohan manusia yang tidak respect dengan alam," ungkap Bai.
"Sehingga kita harus hidup berdampingan dengan alam dan menghormatinya," jelas dia.