KOMPAS.com - Setelah satu bulan berpuasa di bulan Ramadhan, kita kembali ke pola kehidupan normal, termasuk pada pola makan.
Wajar saja jika di fase ini--minggu pertama sampai minggu kedua setelah Lebaran, kita kerap mendambakan berbagai makanan berlemak dan aneka makanan favorit untuk dikonsumsi sehari-hari.
Namun, ada satu hal yang perlu dicatat, para ahli gizi menyarankan agar kebiasaan seperti itu perlu dikontrol agar tidak menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
"Terus-terusan memperlakukan makanan sebagai--hadiah--setelah sebulan berpuasa dapat membahayakan upaya dalam mengembangkan pola makan tidak sehat dalam kehidupan sehari-hari."
Demikian kata Javeria Qureshi, ahli diet klinis di Thumbay hospital Fujairah, UEA.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan panduan atau pola makan yang tepat agar tubuh tetap sehat setelah Lebaran.
Baca juga: 7 Pola Makan untuk Cegah Serangan Demensia
Biasakan untuk hindari melewatkan waktu sarapan. Sebab, pagi hari adalah waktu terbaik untuk mengisi energi selama beraktivitas.
Mengonsumsi makanan berprotein tinggi dan buah-buahan bisa menjadi pilihan yang tepat.
Pola makan selama Ramadhan tentu mengubah metabolisme dalam tubuh. Maka, di fase setelah Ramadhan, kita perlu menyesuaikannya lagi.
Latihlah tubuh untuk mengonsumsi camilan setiap di waktu yang teratur.
Kemudian usahakan untuk makan malam dengan konsumsi asupan yang lebih ringan, seperti salad dan sejumlah makanan lain yang kaya serat.
Baca juga: Hindari Pola Makan Ini untuk Mencegah Kolesterol dan Asam Urat Tinggi
Selama Ramadhan, tubuh terbiasa tidak mengonsumsi makanan apa pun saat siang hari.
Nah, waktu makan siang ini bisa menjadi cara untuk melatih tubuh agar metabolisme bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang.
Kita dapat mengonsumsi menu makan siang dengan porsi yang lebih besar. Tapi, dengan catatan, kurangi porsinya pada sore atau makan malam.
Pilihlah menu yang mengandung banyak sayuran seperti salad karena khasiatnya mampu mendetoks tubuh.
Selama berpuasa, kita sudah terbiasa mengonsumsi makanan manis, atau bahkan sudah bisa dikatakan berlebihan.
Beberapa waktu setelah Ramadhan, lebih baik hindari mengonsumsi makanan manis terlalu banyak.
Kebiasaan ini berguna untuk mengontrol gula darah dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Ganti keinginan untuk mengonsumsi makanan manis atau camilan lainnya dengan kurma, kismis, atau buah-buahan kering yang tinggi serat.
Selama Ramadhan, mungkin kita sudah terlalu akrab juga dengan gorengan dan junk food ketika berbuka puasa.
Setelah Lebaran, kurangi perlahan goreng-gorengan ini agar tidak menjadi kebiasaan tidak sehat.
Meningkatkan aktivitas fisik setelah Lebaran dapat menjadi kunci untuk memperbaiki, menyesuaikan meningkatkan metabolisme tubuh.
Mulailah menantang diri sendiri untuk lebih banyak beraktivitas secara fisik, karena manfaatnya tak cuma dapat membuat tubuh menjadi bugar, tetapi juga bisa membakar kalori berlebih yang kita konsumsi selama Ramadhan.
Baca juga: 8 Aktivitas Fisik untuk Anjing Peliharaan agar Tidak Obesitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.