Seksolog klinis yang berbasis di AS, Rachel Sommer mengatakan, orang dengan love languages "acts of service" sulit menemukan pasangan, karena bahasa cintanya cenderung menyulitkan si calon pasangan untuk memenuhi standar mereka.
"Ketika calon pasangan datang untuk memenuhi perilaku atau melayani sebagai bahasa cinta, kebanyakan dari mereka justru gagal."
"Begitu ada orang yang membaca kalau itu adalah bahasa cinta-mu adalah acts of service, kebanyakan akan melihat Anda malas," papar dia.
Baca juga: Cara Membahagiakan Pasangan dengan Love Language Acts of Service
Memahami setiap bahasa cinta dengan baik setidaknya membantu dalam menemukan pasangan.
Penting untuk menyadari bahwa pasangan tidak secara otomatis tahu bagaimana kita ingin merasakan cinta dari si calon pasangan.
"Kalian akan saling belajar dan mengajarkan bahasa cinta masing-masing," kata Myers.
Ketika dua insan mulai menunjukkan ketertarikan, meluangkan waktu untuk berkomunikasi atau mendiskusikan bahasa cinta, masing-masing dapat membuat satu sama lain mengerti.
"Melakukan hal itu bisa membuat pasangan berada dalam hubungan yang bahagia," demikian ungka Myers, sebagaimaa dilansir Best Life.
Baca juga: Rekomendasi Hadiah Valentine Berdasarkan Love Language Pasangan Kita