Hasilnya adalah wanita yang memeluk pasangannya punya respons kortisol lebih rendah terhadap tes pengujian stres daripada mereka yang tidak melakukannya.
Namun, untuk pria, lagi-lagi tidak ada hubungan yang bisa didapati antara pelukan dan respons kortisol yang merangsang stres.
Para peneliti dalam analisisinya turut menerapkan indikator stres lain, seperti mengukur tekanan darah dan keadaan emosional.
Akan tetapi, kedua indikator tersebut tidak menunjukkan hubungan apa pun dengan manfaat berpelukan bersama pasangan.
Baca juga: Survei Buktikan, Banyak Pasangan Berfantasi Memeluk Orang Lain
Para peneliti kemudian mengambil kesimpulan bahwa pelukan singkat dengan pasangan dapat mengurangi respons kortisol pada wanita yang menghadapi situasi penuh tekanan.
Misalnya, apabila si wanita hendak menjalani ujian sekolah, wawancara kerja, atau presentasi.
“Sebagai seorang wanita, memeluk pasangan romantis Anda dapat mencegah respons stres akut dari tubuh,” demikian isi jurnal tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.