KOMPAS.com - Kehidupan pasangan setelah menikah bukan berarti bebas dari rasa kesepian.
Menurut survei yang dilakukan AARP pada tahun 2018 di Amerika Serikat, satu dari tiga orang di atas usia 45 tahun kerap merasa kesepian dalam rumah tangga.
Ini merupakan kondisi yang wajar. Kendati demikian, bukan berarti hal itu bisa didiamkan berlarut-larut sampai timbul pertengkaran bahkan perpisahan.
Bisa jadi, kesepian merupakan tanda bahwa ada masalah mendasar dalam hubungan pernikahan atau pribadi dengan pasangan yang perlu segera diatasi.
Baca juga: Kenali Bahaya dan Cara Mengatasi Kesepian
Pernikahan merupakan hubungan jangka panjang yang memerlukan komitmen antar pasangan.
Kiaundra Jackson, terapis pernikahan bersertifikat di AS mengatakan, kesepian berarti kita berada dalam situasi yang mana kita merasa asing, terisolasi bahkan ketika sedang bersama pasangan.
Dalam kondisi ini, sering kali muncul perasaan emosional seolah terasa terpisah dengan pasangan.
"Kesepian adalah hal yang lebih dalam karena itu merupakan keadaan psikologis di mana orang merasa hubungan, kuantitas dan kualitas tidak berada di kondisi yang seharusnya," demikian kata Jackson, seperti dilansir Mind Body Green.
Kesepian di dalam pernikahan merupakan pertanda ada suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Misalnya soal persahabatan, cinta, kasih sayang atau kebutuhan sosial lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.