KOMPAS.com - Bekerja berlebihan atau overworking dapat menyebabkan stres baik secara fisik maupun mental.
Hal ini disadari betul oleh profesional medis Dr Geeta Nayyar.
Namun sebagai kepala petugas medis di Salesforce, kesibukannya semakin bertambah.
Di tengah situasi pandemi, ia harus memantau pedoman kesehatan dan keselamatan sebanyak 77.000 karyawan Salesforce, ditambah klien perusahaan tersebut.
"Perawatan kesehatan adalah masalah dekade ini bagi setiap CEO," kata Nayyar kepada CNBC Make It.
Dalam dunia perawatan kesehatan, jajaran eksekutif perlu mempertimbangkan untuk mengambil cuti dan belajar menyingkirkan stres.
"Terus terang, mengambil cuti bukanlah sesuatu yang biasa saya lakukan," ujarnya.
"Saya masuk sekolah kedokteran, kemudian mendapatkan gelar MBA. Saya terus bersekolah hingga usia 30-an."
Baca juga: Jeda Saat Bekerja Bukan Tanda Malas
Agar terhindar dari stres akibat bekerja berlebihan, ia menganjurkan untuk mengambil waktu istirahat pribadi atau personal time off (PTO), termasuk membuat batasan dalam keterlibatan kita di kantor saat sedang cuti.
Latar belakang profesi Nayyar sebagai ahli reumatologi mengharuskan dia untuk mengutamakan pasien dan tidak mementingkan diri sendiri.
"Saya ahli reumatologi, dan jumlah kami tidak banyak," jelas wanita itu.
"Ada perasaan di mana kita harus bekerja lembur atau mengambil shift ekstra."
Tetapi ia menyadari, ketika kita beristirahat cukup, kita menjadi lebih produktif dibandingkan saat bekerja 24 jam.
"Pendekatan saya berkembang dalam karier, dan juga sebagai ibu dari putri berusia 10 tahun."
"Saya berusaha sangat keras untuk menjadi role model bagi putri saya serta tim saya, bagaimana meninggalkan perangkat elektronik dan beristirahat," imbuhnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.