Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bromance Victor-Alden Heboh di Twitter, Apa Makna Sebenarnya?

Kompas.com - 17/06/2022, 07:23 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Konsep bromance populer berkat para pesohor

Bromance menjadi sebuah konsep persahabatan yang terkenal berkat para pesohor atau artis papan atas.

Jika kita amati, sebut saja hubungan persahabatan Matt Damon - Ben Affleck, hingga Adam Levine - Blake Shelton.

Media setempat kerap memasukkan percakapan romantis mereka, sehingga muncul anggapan yang lebih modern tentang bromance.

Sementara itu, parodi bromance karya Bryan Hawn, dilihat oleh jutaan orang di YouTube.

Di sana digambarkan dua cowok yang bernyanyi dengan ketertarikan seksual yang jelas tetapi tidak ada ikatan seksual apa pun.

Mereka menyebutnya bromance, meski mereka tampaknya berhati-hati karena anggapan negatif atau pandangan orientasi seksual seperti gay juga melekat pada bromance.

Bromance. Tidak ada yang benar-benar gay tentang itu. Bukan berarti ada yang salah dengan menjadi gay. Aku mencintaimu dengan cara heteroseksual," ujar Bryan Hawn.

Lebih lanjut, dalam literatur ekstensif yang dikembangkan seputar perbedaan kelamin dalam persahabatan, bromance diartikan hubungan yang dapat dibedakan dari persahabatan mereka yang terjalin, tidak seperti persahabatan wanita dengan wanita.

Bromance seolah menerapkan konsep hubungan persahabatan yang "berdampingan".

Sementara persahabatan antar wanita cenderung lebih ke "pertemuan atau tatap muka".

Kemudian bromance juga kerap berbagi minat dan aktivitas.

Dalam hal ini kerap terlihat di Instagram antara hubungan Victor dan Alden yang kerap berbagi aktivitas keseharian mereka di media sosial.

Sementara, hubungan antar wanita kerap mengandalkan keterbukaan diri dan dukungan emosional.

Di samping itu, pria dengan pria dengan cepat saling menyentuh, sementara wanita memerlukan pelukan sebagai ungkapan emosional.

Baca juga: Gelandang Anyar MU Van De Beek Bicara Kisah Bromance-nya dengan Ezra Walian

Hubungan bromance diketahui juga tidak bersifat pribadi, sementara wanita melibatkan urusan personal masing-masing dalam percakapan.

Sayangnya, perbedaan itu kerap dikaitkan dengan maskulinitas dan feminitas, termasuk dalam budaya di banyak negara, mungkin juga di Indonesia.

Persahabatan pria yang penuh "gairah" itu kerap dipandang tidak maskulin dan bermasalah dengan budaya yang menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat kalau mereka adalah gay.

Berbeda dengan persahabatan antara wanita dengan wanita yang masih dianggap normal-normal saja.

Sementara urusan orientasi seksual, wanita tetap saja bisa bergairah satu sama lain.

Meski begitu, Antropolog yang berbasis di AS, Robert Brain mengatakan, anggapan miring tersebut tidak berlaku di sejumlah negara.

Baca juga: Berkenalan dengan Definisi Orientasi Seksual dan Jenis-jenisnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com