Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal Penting untuk Dibicarakan Sebelum Hari Pernikahan, Apa Saja?

Kompas.com - 19/06/2022, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung, kita dipaksa meminimalisasi kegiatan di luar rumah.

Kini, lambat laun penularan virus semakin berkurang dan vaksin membuat segalanya jauh lebih mudah.

Bahkan, yang dulu banyak pernikahan dilakukan secara sederhana dan ada pula yang harus ditunda, sekarang sudah mulai banyak orang kembali mengadakan pesta pernikahan yang terbilang meriah.

Namun, baik pandemi maupun tidak pandemi, pernikahan tentunya bisa membuat sebagian besar orang stres.

Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal yang berkaitan dengan persiapan secara fisik, mental, maupun persiapan acara pernikahan itu sendiri.

Baca juga: Hati-Hati Godaan Mantan Kekasih Jelang Pernikahan

Jadi, terlepas dari stres yang dialami tersebut, sangat penting bagi pasangan untuk membuat komitmen yang lebih dalam untuk hubungan mereka sebelum hari pernikahan berlansung.

Seorang terapis seks dan hubungan, Sari Cooper, membagikan daftar percakapan penting dan tips yang harus dimiliki pasangan yang bersiap untuk menikah sebagai berikut.

1. Membuat batasan dengan setiap keluarga

Jelang pernikahan, kita maupun pasangan mungkin merasakan tekanan dari keluarga untuk memusatkan kepercayaan, ritual, dan nilai tertentu dalam upacara pernikahan.

Namun, pernikahan sebenarnya menandai penciptaan keluarga baru.

Jadi, baik kita dan pasangan perlu memutuskan apa yang penting bagi keluarga yang kita bangun dan menetapkan batasan dengan anggota keluarga untuk melindungi nilai-nilai itu.

2. Diskusi untuk memiliki anak atau tidak

"Banyak klien saya yang belum yakin tentang ide memiliki anak pada saat pernikahan mereka," kata Cooper.

"Mereka masih ingin menikmati waktu mereka sebagai pasangan dan berpikir bahwa mereka akan membuat keputusan tentang anak-anak di kemudian hari," sambung dia.

Oleh sebab itu, menurut Cooper, sangat penting untuk mendiskusikan keinginan punya anak dan kesiapan menjadi orangtua sebelum pernikahan berlangsung.

Percakapan ini bisa dilakukan dengan berbagai pertanyaan seperti, "Apakah kita ingin menjadi orangtua?".

Atau, "Bagaimana jika kita mengasuh anak bersama?", atau "Mengapa kita memutuskan untuk membawa anak-anak ke dunia saat ini?".

3. Lingkungan yang sehat untuk hidup bersama

Sama seperti membesarkan seorang anak, dibutuhkan sebuah lingkungan dan komunitas yang sehat untuk bisa hidup bersama dengan pasangan.

Baca juga: Ketahui Sejarah dan Makna dari Cincin Pertunangan

Cooper mengatakan, pernikahan modern cenderung datang dengan harapan bahwa pasangan kita dapat selalu memberikan semua yang kita butuhkan.

Tetapi, pada kenyataannya, satu orang tidak bisa memenuhi semua kebutuhan emosional, praktis, seksual, dan sosial orang lain.

"Untuk itu, membangun lingkungan dan komunitas di luar pernikahan yang sehat sangatlah penting untuk kesuksesan hubungan jangka panjang," saran dia.

4. Menyatakan penghargaan kepada pasangan 

Ketika kita dan pasangan mulai berkencan untuk pertama kalinya, kita mungkin sering memuji satu sama lain.

Tapi setelah beberapa waktu, kita dan pasangan cenderung berhenti mengungkapkan pujian yang terkesan tidak saling menghargai.

"Orang-orang memiliki kebutuhan yang mendalam untuk dilihat, disaksikan, dan dirayakan," kata Cooper.

"Maka, mengungkapkan apa yang kita hargai tentang pasangan kita maupun sebaliknya dari waktu ke waktu itu sangat penting untuk keberhasilan suatu hubungan," jelas dia.

5. Tentukan apa arti monogami

Saat menikah, pasangan sering mengungkapkan komitmennya pada monogami dan kesetiaan.

Tetapi, apa arti khusus dari konsep-konsep itu bagi setiap orang sering kali baru dibicarakan setelah satu orang merasa kesepakatan telah dilanggar.

Baca juga: 7 Cincin Pertunangan Bangsawan Inggris, Mewah Sekaligus Sarat Makna

Misalnya, satu pasangan mungkin berpikir bahwa berciuman dengan orang lain karena mabuk atau obrolan video online dengan seseorang di luar hubungan tidak melanggar komitmen mereka, sementara yang lain merasa dikhianati.

"Begitu satu orang merasa kesepakatan telah dilanggar, pasangan itu berada dalam mode krisis sehingga mendiskusikan bagaimana monogami dan kesetiaan didefinisikan sangat sulit dilakukan," ungkap dia.

"Jadi, sangat penting untuk membicarakan hal ini sebelum terjadinya pernikahan," lanjut dia.

6. Menjadi wakil dari pasangan 

Perencanaan pernikahan sangat menegangkan dan dapat menjadi sumber konflik bagi pasangan dan keluarganya.

Tetapi, jika pasangan kita berkonflik dengan seseorang dalam keluarga, maka penting bagi kita untuk turun tangan mewakili kepentingan pasangan dan bekerja menyelesaikan konflik atas namanya.

Cooper mengungkapkan, pasangan kita mungkin membutuhkan bantuan untuk mewakili pandangan dan niat baiknya.

Nah, dengan menunjukkan dukungan untuk pasangan kita dan mewakili keinginannya, itu akan semakin menguntungkan hubungan pernikahan kita dalam jangka panjang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com