Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2022, 12:04 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Publik dihebohkan dengan penganiayaan bayi yang dilakukan seorang ibu di Surabaya hingga tewas.

Jasad bocah berusia lima bulan itu lalu dititipkan ke neneknya lalu ibunya beserta suami, yang juga ayah dari si bayi, pergi ke Yogyakarta menghadiri acara kumpul-kumpul.

Baca juga: Aniaya dan Biarkan Jasad Bayinya Membusuk di Rumah, Ibu di Surabaya Pilih Hadiri Family Gathering

Belakangan, pelaku diketahui kerap melakukan penyiksaan pada bayinya, termasuk melemparnya dari tempat tidur.

Karena itu, petugas kepolisian akan melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk mengetahui kondisi psikologis pelaku.

Gangguan kesehatan mental yang kerap terjadi pada ibu

Wanita yang menjadi ibu menghadapi banyak tantangan sehingga bisa berdampak negatif pada kondisi mentalnya.

Kurang tidur, kondisi hormonal, dan sisi emosional yang berbeda ketika kelahiran buah hati komplikasi paling umum dari persalinan, termasuk pula risiko kecemasan dan depresi, berdampak pada satu dari 5 lima wanita.

Baca juga: Riset Ungkap Kaitan Ibu Depresi dan Anak Rewel

Meskipun diperkirakan satu dari lima wanita memiliki gangguan kesehatan mental ini, kebanyakan kasus tidak terdiagnosis sehingga jumlahnya diperkirakan lebih tinggi.

"Orang tua baru juga mengalami baby blues, yang secara formal tidak dianggap sebagai MMHD—hingga 80 persen wanita menderita hal ini dalam dua hingga tiga hari pertama pascapersalinan," kata Bridget Frese Hutchens, pakar kesehatan bersalin dari University of San Diego.

Jika tidak diobati, gangguan mental ini bisa berbahaya baik pada ibu, bayi maupun keluarga di sekitarnya.

Risikonya bahkan bisa menghilangkan nyawa dengan kecenderungan bunuh diri atau kekerasan pada anak.

Untuk meningkatkan wawasan kita, berikut adalah lima jenis gangguan mental yang kerap terjadi pada ibu.

Depresi pascapersalinan

Depresi pascapersalinan alias postpartum depression adalah gangguan mood yang dapat dimulai selama kehamilan atau dalam tiga minggu pertama setelah melahirkan.

Gejalanya dapat berkisar dari kesedihan ringan, kesulitan berkonsentrasi, atau kesulitan menemukan kegembiraan dalam kegiatan yang pernah dicintai hingga depresi berat.

Belum diketahui penyebab utamanya namun ini diduga berkaitan dengan penurunan hormon estrogen dan progesteron setelah melahirkan.

Faktor stres umum yang meningkat selama kehamilan dan periode postpartum juga memengaruhi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com