Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Menetapkan Batasan Sehat dalam Bermacam Hubungan

Kompas.com - 14/07/2022, 07:02 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan apa pun, baik itu percintaan, pertemanan, maupun keluarga, sangatlah penting untuk memastikan kebutuhan kita terpenuhi.

Menurut seorang pekerja sosial, Karen Salerno, MSSA, LISW-S, batasan akan menjadi semacam "kerangka kerja" yang kita tetapkan untuk diri sendiri tentang bagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain.

Batasan tersebut juga menentukan bagaimana kita memperlakukan orang lain.

"Ini bisa mengatur bagaimana kita ingin diperlakukan, mempromosikan kesejahteraan fisik dan emosional, serta menghormati kebutuhan kita dan kebutuhan orang lain dalam suatu hubungan," kata Salerno.

Jadi, jika kita memiliki rekan kerja yang terlalu pribadi, dan mereka membuat beberapa hal jadi tidak nyaman, maka kita tentu ingin menghentikan perilaku itu, dengan menjelaskan apa yang kita harapkan dan hormati.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Kerap Dianggap Normal dalam Hubungan Toksik

Jika ada pertanyaan tentang apakah suatu batas itu sehat atau tidak, ingatlah bahwa batas yang sehat adalah tidak akan pernah mencoba menegaskan kendali atas orang lain.

Sebaliknya, batasan yang sehat akan mencukupi kebutuhan pribadi kita sambil mengakui kebutuhan orang-orang di sekitar kita.

Tips untuk memulainya

Langkah pertama untuk menetapkan batasan yang sehat adalah mengetahui apa kebutuhan kita, memiliki harga diri, dan mempertahankan identitas kita dengan baik.

Untuk melakukan ini, pertimbangkan juga membuat daftar nilai dan keyakinan inti kita seperti, kebutuhan untuk bahagia, kebutuhan untuk merasa aman, serta waktu dan energi yang ingin dihabiskan dengan orang lain dalam situasi berbeda.

"Penting untuk menetapkan batasan yang sehat sejak dini sehingga orang tahu cara terbaik untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan kita," ujar Salerno.

"Kita juga ingin memastikan bahwa diri sendiri mengikuti batasan. Jika kita tidak menindaklanjutinya, mungkin akan lebih sulit bagi orang lain untuk memercayai pengaturan batas tersebut," sambung dia.

Selain itu, untuk menetapkan batas dengan orang lain kita juga harus memercayai dan meyakini, kita memiliki hak untuk menetapkan dan menegakkan batas.

"Jika menetapkan batas adalah hal yang baru, maka mulailah dengan perubahan batas kecil untuk membantu membangun kepercayaan diri saat menetapkan batas yang lebih besar di masa depan," sebut dia.

Terkadang, jika kita takut akan konfrontasi, menetapkan batasan yang sehat bisa tampak menakutkan.

Meski demikian, penting untuk mengetahui bahwa kita berhak memiliki ruang pribadi untuk hal-hal yang akan membuat kita merasa lebih bahagia, bebas, dan aman pada saat yang bersamaan.

Baca juga: 4 Tips Berhenti Overthinking Saat Jalani Hubungan Asmara

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut ini terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menetapkan batasan yang sehat dalam setiap hubungan.

1. Batasan dalam hubungan percintaan

Ketika memikirkan batasan yang sehat, jenis hubungan pertama yang mungkin muncul di benak kita adalah hubungan dengan pasangan romantis atau seksual.

Semakin lama kita mengenal seseorang, semakin kita mengetahui seberapa cocok kita satu sama lain.

Sering kali, batasan yang sehat dalam hubungan percintaan menentukan apa yang nyaman dilakukan dengan waktu, energi, tubuh, dan ruang kita.

"Batas-batas yang sehat dalam suatu hubungan menghormati ruang dan otonomi kita dan ruang dan otonomi pasangan," kata Salerno.

Batasan sehat ini dapat menentukan seberapa sering kita mengirim pesan atau menelepon satu sama lain.

Juga, seberapa sering kita menghabiskan waktu bersama, dan bahkan menetapkan ekspektasi tentang aktivitas seksual apa yang tepat untuk kita.

Seiring waktu, hal-hal ini dapat berubah. Kita atau pasangan bahkan dapat mengubah perasaan tentang beberapa batasan ini.

Namun yang penting adalah berkomunikasi satu sama lain sebelum masalah apa pun menjadi tanda bahaya yang mencolok.

Penting juga untuk saling menghormati batasan yang telah dibuat bersama.

"Batasan dan tingkat kenyamanan setiap orang bisa berubah berdasarkan apa yang terjadi dalam hidup mereka."

Baca juga: Alasan Psikologis Kenapa Loyalitas dalam Hubungan Bisa Membosankan

"Jadi penting untuk memeriksa dengan pasangan kita jika perubahan terjadi sewaktu-waktu," sambung dia.

2. Batasan dalam hubungan keluarga

Menurut Salerno, tergolong sulit bagi kita untuk menetapkan batasan yang sehat jika kita tumbuh dengan seseorang yang menjadi figur berwibawa atas diri kita seperti orangtua.

"Tetapi, tidak apa-apa untuk menetapkan batasan ini karena kita berkomitmen pada diri sendiri, kita menghormati diri sendiri, dan itu membantu kita mempertahankan rasa identitas," ujar dia.

Untuk melakukannya, kita bisa bekerja sama dengan berkompromi secara sehat dengan orangtua tanpa salah satu pihak merasa frustrasi atau diabaikan.

Apabila ada sesuatu yang membuat kita tidak nyaman, katakan sebelum menjadi terlalu lepas kendali.

Di samping itu, menetapkan batasan-batasan ini juga akan membantu kita menghindari kelelahan dan memperkuat pribadi kita.

3. Batasan dalam hubungan pertemanan

Batasan yang kita pakai dalam pertemanan sering kali bisa hilang saat kita bersenang-senang. Tetapi, batasan yang sehat dapat muncul dengan cara yang mengejutkan.

Mungkin kita berbagi rahasia intim dengan sahabat, dan meminta mereka untuk tidak memberi tahu siapa pun.

Dan, batasan yang sehat berarti sahabat kita harus menghormati permintaan itu agar dipenuhi.

Baca juga: Tips Menyingkirkan Ego dalam Hubungan

Contoh lain, misalnya, kita keluar untuk minum-minum dan ingin pulang lebih awal, tetapi teman kita ingin keluar lebih lama.

Menetapkan batas yang sehat dan pulang ke rumah saat kita menginginkannya itu adalah hal penting.

Bagaimana pun, seorang teman sejati akan mengerti untuk tidak melewati batas dalam hal kesehatan, kebahagiaan, dan keselamatan kita.

"Menetapkan batasan benar-benar memungkinkan kita menyingkirkan hubungan toksik," kata Salerno.

"Jika orang tidak menghormati batasan itu, kita akan belajar dengan sangat cepat bahwa mungkin beberapa teman tidak menghormati kita," ujar dia.

4. Batasan dalam hubungan di tempat kerja

Bisakah kita menetapkan batasan yang sehat di tempat kerja, bahkan jika kita berurusan dengan lingkungan kerja yang toksik atau bos yang bermasalah?

Jawabannya adalah ya. Tetapi yang satu ini mungkin memerlukan sedikit lebih banyak strategi dan kolaborasi dengan tim kerja.

"Jika atasan kita tidak memberikan contoh batasan yang sehat, akan sulit bagi karyawan untuk mencoba menetapkan batasan," kata Salerno.

Katakanlah kita melakukan beberapa pekerjaan sampai larut malam dan bekerja di akhir pekan.

Jika kita menemukan diri kita berurusan dengan kelelahan di tempat kerja, kita mungkin dapat mendiskusikan metode alternatif dengan atasan agar jadwal kerja bisa saling menguntungkan.

Jika kita berurusan dengan rekan kerja yang sulit, membuat tidak nyaman, dan menyebabkan lingkungan kerja penuh tekanan, kita juga dapat menetapkan batasan yang sehat secara langsung dengan mereka.

Baca juga: 5 Kemampuan Dasar untuk Atasi Masalah dalam Hubungan, Sudah Tahu?

Atau, kita bisa memberi tahu HRD untuk menentukan solusi lain.

Pada akhirnya, kuncinya adalah memastikan semua orang yang terlibat bekerja dengan kita perlu memahami apa yang boleh dan tidak boleh dalam hal ruang fisik, kesehatan emosional, dan kapasitas mental.

5. Batasan dengan orang asing

Sangat penting untuk menetapkan batasan yang sehat dengan hampir semua orang, termasuk -tentu saja, jika mereka adalah orang asing.

Jika seseorang menyerang ruang pribadi kita di toko kelontong atau dalam antrean di taman hiburan, menetapkan batas yang sehat mungkin terlihat seperti meminta mereka untuk mundur dengan sopan dan memberi kita ruang untuk bernapas.

Jika seseorang mulai menjadi agresif. kita mungkin bisa mundur atau meminta bantuan orang terdekat.

"Menetapkan batasan yang sehat berdasarkan apa yang kita rasakan saat itu dan mengetahui bagaimana tindakan orang lain akan membuat kita merasa aman," sebut Salerno.

"Jika kita pernah merasa tidak bahagia, tidak aman atau tertekan untuk melakukan atau merasakan sesuatu, mungkin sudah waktunya menentukan apa yang akan membuat kita merasa lebih baik dan menetapkan atau menyesuaikan batasan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com