Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirkularitas, Solusi Daur Ulang Sampah Botol Plastik Jadi Baru

Kompas.com - 23/07/2022, 13:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usaha untuk mengatasi permasalahan sampah plastik terus diupayakan berbagai pihak.

Salah satunya dilakukan oleh Danone-Aqua dengan mengembangkan program Inclusive Recycling Indonesia (IRI).

IRI merupakan usaha meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di tingkat desa dan kecamatan.

Program tersebut menggandeng Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

Nantinya TPS3R dan TPST mendapat pendampingan dari Danone-Aqua bersama Danone Ecosystem dan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia.

Tujuannya agar pengelolaan sampah plastik, khususnya PET, dapat meningkat dan ekonomi sirkular dari sampah botol plastik menjadi baru bisa berjalan melalui proses daur ulang.

"Sirkular 'kan bahan baku jadi produk terus bisa jadi bahan baku lagi. Kalau tidak bisa mendaur ulang, ya kita nyedot baru (plastik virgin)."

Demikian penjelasan Packaging Circularity Senior Manager Danone, Jeffri Ricardo, saat mengunjungi pusat pengepul sampah botol plastik PET di Bangoan Collection Center, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (19/7/2022).

 

Para pekerja tengah melakukan pemilahan sampah yang didapat dari rumah-rumah warga di TPS3R ABI Martopuro Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022).Yefta Christopherus/ Kompas.com Para pekerja tengah melakukan pemilahan sampah yang didapat dari rumah-rumah warga di TPS3R ABI Martopuro Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022).

Proses IRI

Jeffri mengatakan, brand-nya telah menghasilkan air minum dalam kemasan yang botolnya terbuat dari 100 persen bahan daur ulang.

Botol dari 100 persen daur ulang itu bisa ditemui pada Aqua Life dan air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran 600 ml yang dipasarkan Aqua di Bali.

Di sisi lain, Aqua juga memanfaatkan sampah plastik yang sudah didaur ulang pada seluruh botol AMDK-nya.

Jeffi menjelaskan, hasil daur ulang dari sampah botol plastik didapat melalui sejumlah mitra pengepul.

Salah satunya berasal dari Bangoan Collection Center di Tulungagung yang sempat dikunjungi Kompas.com dalam Tur Sirkularitas Danone-Aqua.

Tempat pengepul yang diberdayakan oleh Tris Widiatmoko selaku pemilik, setiap harinya menyuplai 4 ton sampah botol plastik yang sudah di-press ke PT. Veolia Services Indonesia.

Veolia merupakan pabrik daur ulang terbesar yang berdiri berkat kerja sama antara PT. Veolia Services Indonesia dengan Danone-Aqua yang terletak di Kabupaten Pasuruan.

Moko menerangkan bahwa pihaknya setiap hari harus memproses sampah botol plastik yang diterima dari masyarakat.

Proses yang dimaksud berawal dari proses penyortiran botol PET dengan non-PET, pelepasan botol, ring, dan label, hingga press.

 

Mesin press sampah botol plastik di Bangoan Collection Center, Tulungagung, Jawa Timur yang setiap harinya menyuplai 4 ton sampah botol plastik ke PT. Veolia Services Indonesia sebelum diolah menjadi pellet atau biji plastik sebagai bahan botol air minum kemasan Aqua.Yefta Christopherus/ Kompas.com Mesin press sampah botol plastik di Bangoan Collection Center, Tulungagung, Jawa Timur yang setiap harinya menyuplai 4 ton sampah botol plastik ke PT. Veolia Services Indonesia sebelum diolah menjadi pellet atau biji plastik sebagai bahan botol air minum kemasan Aqua.

"Kalau untuk warna kita juga pilih. Karena kan Aqua butuhnya yang clear atau natural dan light blue," kata Moko.

"Kita juga pisahkan botol yang sudah terkontaminasi, artinya ada bekas chat atau jamu. Ini masuknya ke pabrik lain, enggak ke Veolia," tambahnya.

Proses pemilahan sampah botol plastik yang tidak jauh berbeda juga dilakukan oleh TPS3R ABI Martopuro Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur.

Lokasi tersebut setiap harinya menghimpun sampah dari lima dusun hingga 3 ribu kilogram.

Di sana, sampah dari rumah-rumah warga yang diangkut menggunakan truk terlebih dulu ditempatkan di conveyor.

Para pekerja lantas melakukan pemisahan antara sampah makanan, botol plastik PET, dan residu.

Dalam hal ini, Jeffri mengatakan, sampah botol plastik lantas dibawa ke Veolia agar dicacah menjadi pellet atau biji plastik.

Namun yang perlu diketahui, proses daur ulang sampah botol plastik menjadi pellet tidak dilakukan sembarangan.

 

Para pekerja tengah melakukan pengecekan sampah botol plastik press yang sudah diurai supaya kualitasnya sesuai dengan food grade alias aman ketika kontak langsung dengan makanan dan minuman.PT. Veolia Services Indonesia Para pekerja tengah melakukan pengecekan sampah botol plastik press yang sudah diurai supaya kualitasnya sesuai dengan food grade alias aman ketika kontak langsung dengan makanan dan minuman.

Pasalnya diperlukan sejumlah proses panjang supaya pellet yang dihasilkan sesuai standar food grade alias aman ketika kontak langsung dengan makanan dan minuman.

Awalnya sampah botol plastik akan dimasukkan ke dalam mesin untuk dicacah sebelum dilakukan pencucian pada suhu 80-90 derajat.

Kemudian hasil cacahan akan diolah menjadi pellet dan dikemas ke dalam sak bermuatan 1 ton sebelum dikirim ke pabrik Aqua.

Jeffri mengatakan, pihaknya sengaja bekerja sama dengan Veolia supaya Aqua dapat menerapkan 50 persen bahan daur ulang untuk seluruh produk AMDK-nya.

Di samping itu, Aqua juga ingin mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah ke laut hingga 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com